Mohon tunggu...
deddy Febrianto Holo
deddy Febrianto Holo Mohon Tunggu... Relawan - Semangat baru

Rasa memiliki adalah perlindungan alam yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Bumi Kita Hari Ini dan Cerita Perempuan Pejuang Ekologi di NTT

1 Mei 2023   02:12 Diperbarui: 3 Mei 2023   08:29 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maria mengungkapkan kegelisahannya ketika ia kesulitan mendapatkan benih lokal (sorgum) di kampungnya sendiri. Mulai saat itulah ia menyadari perlu adanya pelestarian Kembali.

Sorgum bukan hal yang baru bagi orang Flores atau orang NTT karena sejak dahulu sebelum masa pada tanam padi semua lahan di tanam sorgum dan sekitar tahun 70-an ketika beras mulai mendominasi masyarakat mengakibatkan benih dan pangan lokal masyarakat NTT perlahan hilang.

Dalam budaya Lamaholot dan Ende ada kisah atau cerita pengorbanan seorang perempuan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, sorgum merupakan makanan dan juga biasa digunakan sebagai bahan ritual adat bagi orang Lamaholot seperti di daerah Loerema Loerahang ada ritual sebelum panen.

Apa tantangan terbesar dalam melestarikan pangan lokal?

Maria berpandangan bahwa di era globalisasi ada beberapa benih-benih lokal yang sulit di temukan kembali atau bisa jadi telah hilang (punah) bahkan ada kecenderungan pola konsumsi masyarakat kita yang tidak lagi mengolah pangan lokal sebagai sumber pemenuhan gizi dan lebih memilih beras.

Tantangan hari ini adalah perubahan iklim, cuaca dan curah hujan yang tidak menentu membuat sebagian petani di NTT mengalami gagal tanam dan panen. Oleh karena itu, kita perlu memaksimalkan potensi-potensi lokal yang adaptif terhadap kondisi lingkungan.

Bagaimana mengatasi tantangan ini?

Maria pun memulai cerita kesuksesan ini dari kampung ke kampung bahwa pangan lokal sorgum memiliki nilai gizi, banyak juga yang masih belum berani dengan sorgum karena kebanyakan petani masih suka dengan bibit hibrida seperti kacang dan jagung yang dikembangkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang pertanian modern.

Namun, bibit hibrida kacang dan jagung gagal dan kemudian mereka memilih untuk menanam sorgum dan berhasil dengan baik.

"Perempuan dan alam adalah satu kesatuan utuh yang tidak bisa dipisahkan, perempuan lah yang merawat bumi. Oleh sebab itu, perempuan pejuang ekologi harus dilindungi" - Emi Nomleni ketua DPRD Prov. NTT

Emi Nomleni selaku ketua DPRD NTT menjelaskan bahwa perempuan yang memperjuangkan lingkungan perlu mendapatkan perlindungan oleh negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun