Mohon tunggu...
Dwi Atmaja
Dwi Atmaja Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Perempuan Muhammadiyah dalam Berbangsa dan Bernegara

26 April 2024   13:00 Diperbarui: 26 April 2024   13:42 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Tajdid.id

2.Peran Aisyiyah sebagai organisasi pemberdayaan perempuan.

Organisasi Aisyiyah merupakan organisasi perempuan Persyarikatan dari Muhammadiyah, merupakan gerakan Islam dan dakwah amar makruf nahi mungkar, yang berazaskan Islam. Aisyiyah didirikan di Yogyakarta tanggal 22 April 1917 dan resmi dideklarasikan pada tanggal 19 Mei 1917. Berdirinya organisasi Aisyiyah tidak lepas dari sejarah Organisasi yang menaunginya. Pendiri dari Muhammadiyah sendiri sangat memperhatikan pembinaan terhadap kaum perempuan. Aisyiyah berjuang mengenai hak dan peran perempuan serta mengangkat derjat kaum perempuan.bahwa berdirinya organisasi Aisyiyah berdiri dipengaruhi beberpa faktor baik dari dalam maupun dari luar. Faktor pendukung bergeraknya organisasi dipengaruhi peran tokoh-tokoh perempuan yang berperan dalm Aisyiyah dan menjadi kader Aisyiyah sendiri. adanya persaman perjuangan dengan organisasi perempuan lainnya, akhirnya muncul federasi perempuan yaitu Kongres Wanita Indonesia. Secara nasional Aisyiyah berjuang bersama organisai lainya dalam memperjuangkan hak dan derajat kaum perempuan. Secara keorganisasian Aisyiyah berjuangan bersama anggotanya dengan mendirikan Frobel School, Kweekschol, Nasyiatul Aisyiyah, Wa al-Ashri, AdzDhakirat, Magribi School. Aisyiyah menggunakan media cetak untuk penyebaran dakwahnya, media tersebut bernama Suara Aisyiyah. Aisyiyah dan organisasi perempuan mengalami masa sulit saat kependudukan Jepang. Gerakan perempuan dilarang sebagai gantinya didirikan Fujinkai. Tujuannya Fujiankai ialah sebagai pendukung dan melengkapi tentara Jepang. Tugasnya membuat seragam, mendirikan dapur umum, dan didiprong berfikir untuk mengatasi masalah krisis ekonomi. Jepang berusaha untuk memperluas kekuaasaan , namun sebaliknya pemerintah Indonesia memanfaatkan untuk persiapan kemerdekaan Indonesia. Hasil yang dicapai Aisyiyah pada tahun 1917-1945 dalam pemberdayaan perempuan meliputi berbagai hal. Dalam hal pemikiran, Aisyiyah merupakan hal yang baru dalam pembaharuan pemikiran mengenai perempuan Islam Indonesia yang melakukan gerakan untuk mengangkat derajat kaum perempuan serta mendorong kaum perempuan aktif di ruang publik untuk berdakwah. Melalui gerakan pendidikan, Aisyiyah membina generasi muda melalui pendidikan dan pengajian. Aisyiyah berkomunikasi dengan efektif melalui media cetak Suara Aisyiyah yang menyampaikan informasi sekaligus menjadi media dakwahnya. Sebagai organisasi nasional yang lahir pada masa penjajahan, ikut aktif dalam kegiatan membela dan memajukan bangsa dan negara serta aktif dalam proses menuju kemerdekaan Republik Indonesia.

*Penutup*
Kesimpulan

Perempuan Muhammadiyah, melalui organisasi Aisyiyah, memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Peran mereka meliputi:
Pendidikan: Aisyiyah bergerak di bidang pendidikan, menyediakan akses pendidikan bagi perempuan dan meningkatkan kualitas pendidikan mereka.
Keagamaan: Aisyiyah aktif dalam dakwah dan pembinaan keagamaan bagi perempuan, serta mendorong mereka untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam dengan baik.
Kemanusiaan: Aisyiyah terlibat dalam berbagai kegiatan kemanusiaan, seperti membantu korban bencana alam dan menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Keterampilan: Aisyiyah membekali perempuan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan, sehingga mereka dapat berkontribusi secara produktif dalam pembangunan bangsa.
Emansipasi Perempuan: Aisyiyah mendobrak kultur patriarkis dan memperjuangkan emansipasi perempuan melalui berbagai program dan kegiatan.

Hasil yang dicapai Aisyiyah dalam pemberdayaan perempuan sampai saat ini cukup signifikan. Mereka telah membawa pembaharuan pemikiran tentang perempuan Islam Indonesia, mendorong perempuan aktif di ruang publik, membina generasi muda melalui pendidikan, dan berkontribusi dalam proses kemerdekaan Indonesia. Aisyiyah terus berkembang dan beradaptasi dengan zaman, sehingga tetap relevan dengan kebutuhan perempuan masa kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun