Dalam era globalisasi, perubahan-perubahan dalam politik, ekonomi, dan teknologi tidak dapat dihindari. Namun, umat islam sering kali kesulitan untuk beradaptasi dengan perubahan ini, karena kurangnya perspektif yang luas dan fleksibilitas dalam memahami dan menghadapi realitas global.
Menghidupkan kembali semangat filsafat dalam pemikiran
Untuk mengatasi kemunduran ini, sangat penting untuk menghidupkan kembali semangat filsafat dalam pemikiran islam masa ini. Pertama-tama, umat islam perlu memahami bahwa filsafat bukanlah musuh agama, tetapi sekutu yang potensial. Filsafat dapat membantu umat islam untuk memahami ajaran agama dengan lebih mendalam dan kontekstual, serta memberikan kerangka yang kokoh untuk menjawab persoalan-persoalan kehidupan yang kompleks.
Selanjutnya, penting  untuk mengembangkan pendidikan yang menekankan pentingnya filsafat dalam pemahaman agama dan dunia. Ini dapat dilakukan melalui penyertaan mata pelajaran filsafat dalam kurikulum pendidikan, serta melalui promosi kegiatan-kegiatan diskusi dan debat yang mempertajam keterampilan berfilsafat dan kritis.
Selain itu, perlu juga adanya dukungan dari para pemimpin agama dan intelektual muslim untuk mempromosikan kembali nilai-nilai filsafat dalam masyarakat. Mereka dapat mengorganisir seminar, konferensi, dan konten-konten yang bermanfaat untuk membahas peran filsafat dalam memperkuat pemikiran islam, serta menghasilkan karya-karya intelektual yang menggabung antara ajaran agama dan warisan filsafat.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H