Mohon tunggu...
Tauhidin Ananda
Tauhidin Ananda Mohon Tunggu... Administrasi - Hari ini mimpi jadi kenyataan

pegiat sosial, hobi jalan-jalan kuliner dan nonton bola

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Walau Tertunda, Penerapan Kantong Plastik Tidak Gratis Patut Diapresiasi

1 Maret 2019   16:17 Diperbarui: 1 Maret 2019   17:07 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kantong plastik (Corbis/independent.co.uk )

Walaupun demikian, sepertinya penetapan di atas harga minimal oleh pihak toko ritel tidak akan dilakukan, karena akan menimbulkan persaingan. Toko ritel pasti akan menjaga biaya kantong plastik agar tidak memberatkan bagi konsumen.

Komitmen semua pihak

Minimarket hingga ritel telah menegaskan komitmen mereka dalam menjalankan kebijakan KPTG ini. Sebut saja beberapa contohnya, mulai Alfamart, Alfamidi, Superindo, Sogo, Matahari, Circle-K, Yogya, dan Ramayana.

Kebijakan KPTG juga dapat dilihat sebagai upaya mendukung rencana pemerintah yang menargetkan pengurangan penggunaan sampah plastik. Rencananya, pada 2050 nanti, sampah berkurang hingga 30 persen, termasuk di dalamnya sampah plastik.

Contoh sukses

Contoh suksesnya dapat mengacu pada apa yang telah dilakukan oleh Superindo sejak 2015. Sejak penerapan kantong plastik berbayar, terjadi penurunan drastis terkait penggunaan plastik. Sebelumnya, rata-rata menggunakan 2 kantong plastik per transaksi menjadi kisaran 0,7 kantong plastik tiap transaksinya. Kebijakan KPTG yang dilakukan secara konsisten telah menjadi program pembelajaran bagi  masyarakat. Hal ini mampu menekan penggunaan plastik bagi konsumen.

Dalam hal penerapannya di lapangan, kasir wajib menanyakan kepada konsumen bila memakai kantong plastik, maka harus membayar biaya Rp 200 per kantong. Alternatifny, kasir akan menawarkan penggunaan kardus. Selain itu, akan mendorong konsumen membawa kantong belanjaannya sendiri.Hal ini lantas dilihat sebagai satu kesempatan bisnis. Gerai ritel di beberapa tempat juga sudah mulai menjual kantong belanja yang bisa dipakai kembali.

Patut diapresiasi

Walau sempat tertunda pelaksanaannya, tapi dengan dimulainya kebijakan KPTG ini harapannya dapat menggugah kesadaran masyarakat terhadap lingkungan. Sumbangsih Indonesia dengan menempati peringkat kedua terbesar dalam hal penyumbang sampah plastik terbanyak di lautan dunia adalah suatu hal yang tidak patut untuk dibanggakan. Ketergantungan masyarakat terhadap kantong plastik yang dikurangi. Demikian juga dengan penggunaan wadah-wadah plastik lainnya. Penggunaan plastik sudah seharusnya digantikan dengan penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan. [#]

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun