Malem Jumat nulis tentang film horor?? Siapa takut. Iya, dimalem Jumat ini saya coba iseng-iseng mengulas film horor yang terakhir saya tonton. Tapi sebelum saya bercerita tentang  film horor, saya mau cerita dahulu mengapa belakangan saya jadi suka film horor.
Jujur saja, waktu kecil saya termasuk orang yang agak penakut bahkan kalau nonton film horor seringnya bareng orang rumah dan engga pernah berani sendiri.
Saya ingat, dahulu ada film Indonesia berjudul Bayi Ajaib. Lalu apa yang terjadi setelah saya nonton film horor yang menurut saya salah satu yang film horor terseram di Indonesia, saya malah seperti kebayang terus sosok pastor yang ada di film itu, padahal nonton filmnya juga siang-siang di salah satu tv swasta.
Nah beranjak dewasa pelan-pelan saya mulai menantang diri saya untuk nonton film horor di bioskop. Beberapa film horor pun jadi sasaran saya untuk menantang diri menaklukan rasa takut. Salah satu film yang saya tonton adalah film Pengabdi Setan garapan sutradara Joko Anwar.
Tidak tanggung-tanggung saya menonton film ini di studio 4D di CGV Grand Indonesia yang bikin suasana nonton menjadi lebih mencekam dengan kursi yang seperti bergerak mengikuti adegan dalam film yang dimainkan dengan apik oleh Tarra Basro ini. Â
Adegan demi adegan coba saya tonton dengan penuh rasa penasaran. Namun, tidak sedikit pun saya memalingkan muka dari layar bioskop. Bahkan, ketika penonton di sebelah kanan kiri saya sudah mulai teriak ketakutan.
Salah satu adegan yang sedikit menakutkan menurut saya adalah ketika adegan Tarra Basro sedang menunaikan shalat namun sosok Ibuk justru muncul ketika ia sedang sujud. Itu menjadi salah satu adegan yang lumayan mencekam di Film rilisan tahun 2017 ini.
Nah itu tadi kan film-film Indonesia, lalu bagaimana dengan film-film Hollywood?? Film horor Hoolywood menurut saya tidaklah semenakutkan film horor Indonesia. Beberapa yang saya nonton justru hanya sekedar menegangkan namun ketika sosok hantu atau mahluk apapun itu muncul justru saya tidak begitu takut karena terkadang malah menjadi lucu melihat sosok 'mahluk' tersebut.
Minggu lalu saya mendapatkan undangan dari Komik untuk menyaksikan pemutaran film IT Chapter Two di CGV Grand Indonesia. Ketika saya tahu filmnya agak-agak horor maka saya tanpa pikir panjang langsung menerima undangan tersebut.Â
Apalagi kata teman-teman kantor saya IT Chapter Two ini lebih serem dari film pertamanya. (Film pertamanya saya tidak nonton, jadi belum punya bayangan seperti apa seremnya film ini.)
Tapi begitu liat adegan demi adegan film ini, saya hanya merasakan ketegangan saja selebihnya saya justru tidak merasa ketakutan dengan 'mahluk-mahluk' yang bermunculan dan  sosok sang Pennywise yang menurut saya tidak terlalu misterius dan cenderung mudah tertebak.Â
Film IT Chapter Two ini buat saya memiliki alur yang agak lambat dengan membangun cerita masing-masing sosok anggota geng yang menyebut diri mereka dengan Pecundang.
Buat saya film ini agak sedikit membosankan karena kita seperti disajikan adegan-adegan kilas balik sosok-sosok anggota geng ini sewaktu kecil.Â
Mungkin jika ada yang menarik dari film ini, buat saya hanya acting dari Aktor James Mc Avoi yang lumayan memikat selebihnya ya standar film horor Hollywood dengan setting taman hiburan tempat sosok Pennywise muncul serta rumah tua yang identik dengan hantu
Tapi kalau kalian penasaran atau memang sudah menunggu IT Chapter Two ini seperti apa menegangkannya silahkan tonton sendiri film ini di bioskop-bioskop kesayangan kalian ya sebelum film ini turun dan berganti dengan film horor lainnya.Â
(Entah kenapa di bulan September ini banyak banget film horor rilis apa mungkin sudah mendekati Hellowen di bulan Oktober. Entahlah, saya tidak terlalu tertarik menganalisa hal ini.)
Sekian dulu aje ya dan sampai ketemu di tulisan-tulisan film saya selanjutnya ya. Thanks Komik Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H