Kami hanya bisa bengong; menebak isi dibalik topi Pak Polisi.
Dan tengah November lalu, Polisi Yogya bikin banyak orang bengong. Mereka menyantroni sebuah kantor pengembang aplikasi mobile dengan tuduhan itu adalah tempat perjudian online.
Dari 3 kejadian di 3 dekade yang berbeda ini setidaknya menunjukkan kalau polisi di Polda DIY tak menunjukkan dirinya mampu belajar. Bukannya tambah pinter tapi tambah bikin publik bengong. Tapi polisi pasti tidak salah. Yang bodoh itu pasti yang bengong.
Di laporan saya yang kedua kali ini, saya ingin tak hanya melaporkan polisi yang intimidatif ke saya di hari Sabtu lalu di depan Kantor Telkom, Kotabaru. Rencananya saya sertakan nama Kepala Bidang Propam dalam nama yang saya laporkan. Saya menilai dia tidak kerja, alias makan gaji buta. Buktinya saya masih mudah nemu polisi berperilaku bandit bertebaran di jalan raya. Kalau dia kerja dengan benar, saya pasti tak nemu lagi kegiatan ini. Sayangnya saya baru paham kalau mau melaporkan kabid propam kudu ke mabes polri.
Semoga ini bisa jadi masukan untuk kerja Kapolda yang baru. Saya lakukan ini karena saya cinta polisi. Saya cinta Polri. Saya ingin polri hanya diisi oleh insan-insan berintegritas, berdedikasi untuk melindungi dan melayani.