Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berfikir Atomik: Seni Mencerdasi Kegagalan

26 Mei 2023   21:52 Diperbarui: 26 Mei 2023   22:09 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Pada prinsipnya, pencipta kita (Allah swt)tidaklah Ingin Melihat kita gagal. Melainkan Dia ingin Melihat bagaimana kita bersikap dan bertindak melampaui kegagalan itu: dalam hal apa saja, pendidikan, keluarga, karir dsb.

Kegagalan akan memperluas cara pandang kita. Ia akan membuka kemungkinan baru sesuai kadar keyakinan kita untuk mencapai suatu maksud.

Boleh jadi maksud itu terus kita perjuangkan sampai level tertentu. Atau boleh jadi kita mulai menyadari bahwa maksud yang ingin kita capai itu belum tentu menjadi kebaikan untuk kita.

Sehingga kita tetap bisa fokus pada tujuan atau mencari dan melalui jalur lain untuk melampaui kegagalan itu. 

Lalu secara bertahap, menyusun ulang tangga tangga sukses itu secara individual dan sosial. 

Jangan Gagal Total!

Kita pun Menimbang kembali makna hidup dan nilai nilai yang kita anut, sambil terus mempertajam kesadaran untuk mengembangkan potensi demi kebaikan bersama dan kepentingan mulia. 

Itu diperlukan agar kita tidak gagal total. Ada sisi sisi mutiara hidup yang bisa kita biakkan menjadi keutamaan hingga sampai pada keabadian.

Inilah inti berfikir atomik saat terbentur dengan kegagalan. Inilah seninya!

Salam Bahagia!

*konsultan SDM. Penulis buku 99 Inspirasi Bahagia dan Buku Inspirasi 1000 Bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun