Setiap pemimpin di masa itu, khususnya saat bersianarnya Islam di Spanyol, mereka  selalu memperhatikan perkara pengetahuan dan penyebaran ilmu. Termasuk kodifikasi ilmu dan islamisasinya yang terkait pandangan ilmuwan Yunani.
Semangat itu terus berkembang ke Banghdad hingga berdirilah Sekolah tinggi Nizamiyah, (abad 10)yang  menginspirasi Harvard dalam susunan kurukulernya di masa masa sesudah itu.
Maka bila kita menemukan istilah "college", itu adalah adaptasi dari istilah "kulliyat"/struktur pbelajaran kampus. (Sekarang jadi.kuliah, misalnya).Â
Begitupun istilah pengetahuan "zigot", yang berasal dari kata "mudh'ghah",yang menjadi kajian kedokteran muslim masa itu.Â
Kesemua mereka (para ilmuwan muslim) merasakan dimensi sekolah kuttab tadi, memahami dasar dasar agama Islam secara utuh lalu berkembang  menjadi generalis yang ahli. Yang menguasai banyak bidang pengetahuan sekaligus.
Itulah sekilas tentang tadisi Kuttab dalam perkembangan pendidikan Islam, hingga menjelma dalam bentuknya yang formal.
Baik itu secara  pemguasaan sains murni, atau pengembangan kaidah kaidah pokok dalam Islam yag sejalan dengan Alquran dan Hadis, termasuk bersinggungan mereka (para ilmuwan) dengan diskursus filsafat yang dibawa dari Yunani.
*Taufiq sentana
Praktisi pendidikan Islam. Inisiator albanna international college Aceh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H