Mereka memiliki waktu yang cukup untuk menguasainya (mastery learning), dengan menyadari bahwa setiap siswa berbeda dalam mengkostruksi pembelajaran.
Ketiga,  autentik dan menetap lebih lama. Sangat sempurna bila hasil belajar  itu terkait langsung dengan perkara hidup si anak, dan hal hal medesak yang  mereka butuhkan.
Sehingga kompetensi yang dikembangkan bisa menetap lebih lama atau dapat dikreasikan kembali menjadi konstruksi yang baru,  yang autentik. Itulah efektifitas: berdaya guna untuk pribadi, sosial, dunia dan akhiratnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI