Dalam praktiknya, Â kita masih membutuhkan referensi lama sebagai acuan pokok yang relevan dan valid.
Praktik otak generalis tidak menisbikan spesialisasi, Â unsur spesialisasi sebagai konsekuensi regulasi tugas dan prosedur kerja dalam mencapai pola kemajuan pribadi, Â sistem sosial atau organisasi.
Otak generalis bertumpa pada gambar besar yang tersusun-tertaut dengan detail dan berbaur (Metaverse) dalam kaitan kaitan yang lebar, Â panjang, spontan, Â tak terduga, warna warni, Â gairah, Â penuh rahasia, Â sunyi dan semacam kelainan" yang mungkin dapat diukur pada usia tertentu.
Penutup:
Secara psikologis-klinik, Â agaknya, Â otak generalis, Â selain mutlak sebagai "Titipan Ilahi", lewat rangkaian panjang alur genetikal Adam dan Nuh, Â hingga sampai ke abad kita (tanpa menyebut evolusi!).
 Otak ini adalah semacam keberbakatan umum yang awalnya terinstal dalam mekanisme tumbuh-kembang anak, dan dipengaruhi oleh faktor faktor di sekitarnya.
Sayangnya, Â otak generalis ini mengerucut sejak awal SD, Â kecuali kita menyadarinya: disebabkan rangkaian belajar prosedural-monoton, Â terduga, menjemukan dan seterusnya hingga masuk ke mekanisasi dunia kerja, dan tentu lebih parah dampaknya.
Dapatkah kita mempertahankan otak generalis kita? : selamat datang metaverse!