Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kisah Inspiratif: Hudhud, Tentara Kecil Nabi Sulaiman

17 November 2021   20:40 Diperbarui: 17 November 2021   21:07 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Namun si hudhud yang seukuran merpati,  dengan kemampuan terbang yang rendah dan bukan tipe burung penjelajah, telah melampau harapan Nabi Sulaiman"

*****

Di antara nama binatang dalam Alquran yang disandingkan dengan redaksi yang baik adalah burung hudhud. Burung yang populer karena kisahnya diabadikan dalam Surah An-Namlu (ayat 20-26).

Kerajaan Nabi Sulaiman (AS) mencakup semua wilayah pada masa  itu.  Untuk memantau wilayah yang jauh ia menggunakan kendaraan angin/awan, sebulan perjalanan biasa.

Semua jenis makhluk ditundukkan Allah untuk Nabi Sulaiman, (diantaranya ada jin  dengan tugas khusus mengambil perhiasan/mutiara dari dasar laut), maka Hudhud hanyalah bagian dari pasukan/tentara" biasa.

Namun si hudhud yang seukuran merpati,  dengan kemampuan terbang yang rendah dan bukan tipe burung penjelajah, telah melampau harapan Nabi Sulaiman. 

Hal itu karena si hudhud dengan ilham dan "pemahamannya" akan risalah Nabi Sulaiman telah menemukan fakta terbaru tentang wilayah Saba', kota yang dipimpin seorang ratu yang ingkar kepada Allah :

" Mengapa mereka bisa menyembah matahari, padahal Allah telah memberi mereka rezeki dari langit dan bumi?", begitu ungkapan Hud hud kepada Nabi Sulaiman saat ia diminta menyampaikan alasan keterlambatannya dalam "rapat" besar pasukan kerajaan.

Dialog di atas dan beberapa dialog lainnya dalam kisah tersebut bukan fiksi atau fiktif, kesemuanya merupakan realitas pada masa kerajaan Nabi Sulaiman. Dihadirkan kepada kita lewat wahyu yang diterima oleh Nabi kita Muhammad SAW.

Kesimpulan:
Kisah si burung hudhud ini menjadi pelajaran yang besar tentang kehebatan dan kekuatan yang mesti dioptimalkan, walau dengan kapasitas diri yang kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun