menulis pagi membutuhkan tinta hati
yang tiada patah dan luruh.
sebab pagi datang dengan lembaran baru yang utuh.
catatan lama di benak-jiwa membuat mata pena kita berat. berat menulis hal hal baru.berat menulis dan mengkaji perspektif yang lebih lurus. mata itupun berkarat, menjadi kerak kerak pengalaman yang tak bertunas.
menulis pagi seperti mengemas
dan mematut kebijaksanaan,
yang bisa dipetik oleh kehidupan
dan menjadi jembatan
ke tanah seberang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H