Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

(Salam) Penulis Asongan -2-

28 September 2021   09:03 Diperbarui: 28 September 2021   09:15 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.unair.com.ilustrasi

Penulis Asongan

Ini pelanjut potongan catatan/puisi sebulan lewat
istilahnya didapat dari tetesan tulisan engkong, tentang kualitas tulisan di kompasiana.

Penulis asongan, dalam pikiranku
tidaklah rendahan. seperti picisan, yang mengubur etis dan menyingkap erotisme. hingga tenggelam esoterisme (ilham kebaikan).

Walau ianya mungkin berlagak serba bisa, tapi memang begitu cara kerja otak yang asli.otak pembelajar murni, mencerna global-general (pernah lihat anak kecil yang membongkar-mempelajari-mainannya yang baru dibeli sejam lalu? itulah pembelajar general. otak produktif pada mulanya: mgkin si anak tadi baru memproduksi kesalahan.

Penulis asongan, dianggap tertalu cerewet dan sensitif, juga akademis. semua hal dianalisis dan diasosiasi menjadi tulisan. tulisan apa saja.tentang apa saja.

Topik sejenis,di sini:

https://www.kompasiana.com/taufiqsentana9808/6119fb5031a28727407e8463/penulis-asongan?source_from=read_related

Ya, secara praktis dan teknis di zaman yang serba spesialis, tipe ini dianggap tidak profesional (karena sistem sosial terbiasa begitu) dan akan merusak branding personal. orang jadi kabur tentang keahliannya.

Keahlian memang diperlukan, namun banyak pengalaman yang menunjukkan kita bisa ahli pada beberapa bidang. seluruh ilmuwan muslim yang menerjemah tradisi yunani dan mensintesanya dengan nilai Islam ( abad 7 sd 12 M ) kesemuanya generalis ahli.

Seperti Ibnu Sina, (Avicenna),menulis dua ratus buku, administrator pemerintah, seorang guru, dokter, ahli fisika, menulis puisi dan musik, filsafat,  psikoterapi, menghafal Alquran dan Hadis Nabi.

Mungkin mulanya si penulis bagai menjaja asongan, atau mengurai segala hal berdasarkan pengalaman dan perspektifnya, tentang apa saja, dan bisa jadi belum sempurna hasilnya. 

Dan akan sempurna bila ia terus tekun,membajak/mengolah akalnya dengan pengetahuan dan pengalaman yang beragam secara bertahapan. 

Teori multi cerdas Gardner mendukungnya, kita bisa ahli setidaknya dalam tiga atau 5 bidang kemampuan,
(namun sistem sosial kita belum terbiasa, dan sekolah kita menjejal semua pengajaran sekaligus, sedang pemikiran perlu konsolidasi: merakit wawasan di benaknya)

Salam penulis asongan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun