Mohon tunggu...
Taufiq Ramdan
Taufiq Ramdan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia

Teruslah berjuang jangan sampai terkalahkan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perjalanan Yassierli dari Guru Besar ITB Menjadi Menteri Ketenagakerjaan dalam Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran

23 Oktober 2024   21:23 Diperbarui: 23 Oktober 2024   21:23 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yassierli lahir pada 22 April 1976, ia merupakan seorang akademisi dan praktisi yang memiliki gelar doktor dalam bidang Teknik Industri dan Sistem dari Virginia Polytechnic Institute and State University, Amerika Serikat. Sebelumnya, Ia lulus dari Teknik Industri ITB pada 1997 dan melanjutkan S2 di kampus yang sama untuk mendapatkan gelar Master Teknik dan Manajemen Industri pada 2000. Dikutip dari situs profilnya, Yassierli juga aktif dalam berbagai organisasi profesi, termasuk menjadi Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) dan President of SEANES (Southeast Asian Network of Ergonomics Society) untuk periode 2015 -- 2017.

Yassierli merupakan Guru Besar Kelompok Keahlian (KK) Ergonomi, Rekayasa Kerja, dan Keselamatan Kerja  di Fakultas Teknologi Industri (FTI), Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia mengawali pendidikan tingginya di Jurusan Teknik Industri ITB dan meraih gelar sarjana teknik (ST) pada 1997. Setelah lulus, dia menjadi pengajar dan peneliti di kampusnya tersebut sejak 1998 hingga sekarang. Selanjutnya, dia meneruskan studi ke jenjang magister (S2) Teknik dan Manajemen Industri (1998-2000) serta mengambil pendidikan profesi insinyur di ITB pada 2019.

Pada 2001, Yassierli menempuh studi doktoral (S3) Industrial and System Enggineering di Virginia Polytechnic Institute and State University dan menyandang gelah Ph.D pada 2005. Serta tercatat pernah menjadi adjunct faculty atau staf pengajar tambahan di kampus yang terletak di Amerika Serikat tersebut pada 2006. Diluar ITB, Yassierli sempat menduduki posisi sebagai President Southeast Asian Network of Ergonomics Society (Seanes) pada periode 2015 -- 2017 dan Ketua Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) pada 2015 -- 2021. Dan ia meraih sertifikasi Certified Human Factors Professional (CHFP) dari Board of Certification in Professional Ergonomics (BCPE), Amerika Serikat.

Sebagai seorang akademisi, Yassierli disebut sudah menerbitkan lebih dari 30 makalah jurnal internasional (peer-reviewed), sekitar 30 makalah seminar internasional, dan 15 makalah seminar nasional. Dia juga menjadi penulis tiga judul buku yang berhubungan dengan bidang ergonomic dan design thinking. Selain menjadi pengajar di ITB, Yassierli juga pernah  diminta menjadi konsultan di sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), seperti PT Pertamina (Persero), Perusahaan Listrik Negara atau PT PLN (Persero), Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri), dan PT Semen Gresik.

Di instansi pemerintah, Yassierli pernah berperan dalam proses penyusunan perencanaan strategis (renstra), grand design, atau master plan di Kementrian Kesehatan (Kemenkes), Kementrian Perhubungan (Kemenhub), hingga Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Serta ia juga pernah ditunjuk dalam pengembangan sumber daya manusia dan organisasi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dalam kehidupan sehari -- hari, Yassierli sering berinteraksi layaknya masyarakat biasa dan tidak dipandang sebagai seorang akademisi dan politikus, melalui perjalanan yang sangat luar biasa ini, Yassierli dipandang memiliki keahlian secara professional dalam bidang akademisi serta menjadi Guru Besar ITB. Melalui laman web dilansir bahwa Yassierli merupakan seorang akademisi yang sangat professional hingga berperan dalam institusi pemerintah.

Nama Yassierli kini sedang menjadi sorotan setelah dirinya dipanggil oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto ke kediaman di Jalan Kertanegara, Jakarta. Yassierli namanya diusung oleh PKS untuk menjadi calon Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) di kabinet pemerintahan Prabowo -- Gibran. Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Harian (Plh) Presiden PKS Ahmad Heryawan alias Aher.

"Kami musyawarah. Ya mempertimbangkan ya beliau kita usung sebagai professional, sebagai akademisi mewakili PKS," kata Aher di Kompleks Parlemen, Jakarta.

Dengan ini Yassierli mengungkapkan harapan Prabowo untuk membentuk calon mentri yang kompak saat dia berkunjung di kediamaannya di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

"Bicara tentang kondisi saat ini, tantangan yang kita hadapi apa, harapan beliau ke kita seperti apa ke depan," kata Yassierli kepada wartawan, "Bagaimana kita menjadi satu tim, calon Menteri yang kompak lah," lanjutnya.

Ini menjadi pembincangan bahwa dalam kabinet Prabowo -- Gibran perlu adanya kekompakan dalam menjalankan tugasnya sebagai menteri, karena menurut Yassierli sendiri untuk menjadi satu tim dalam calon menteri harus kompak dan berwibawa. Serta menempatkan mereka dalam bidang masing -- masing agar mencapai suatu tujuan yang diharapkan untuk kepemimpinan presiden 2024 -- 2029.

Ahmad Heryawan (Aher) tidak menjelaskan secara terperinci mengenai pertimbangan PKS dalam mengusulkan kader, justru Yassierli lah yang terpilih menteri di pemerintahan Prabowo. Dia hanya menegaskan bahwa kesepakatan ini hanya dalam internal partai. "Ya itulah keputusan kita ya, musyawarahkan. Hasil musyawarahnya ya kita usung Prof Yassierli sebagai akademisi untuk menjadi menteri mewakili PKS," kata Aher.

Hingga kini, kata Aher pihaknya masih menunggu pengumuman resmi soal pos menteri yang akan dijabat Yassierli. Namun, dia memperkirakan bahwa Yassierli bakal menjadi Menteri Ketenagakerjaan, menggantikan Ida Fauziyah. "Saya belum tahu persis ya, tapi kabar -- kabarnya di Naker ya menggantikan Ida Fauziyah," Ucap Aher.

Ini menjadi pertimbangan, bahwa usulan PKS ini masih ragu -- ragu dalam memilih calon menteri maupun wakil menteri dalam kabinet Prabowo, seharusnya putusan ini perlu dipikirkan baik -- baik dalam mengusulkan seseorang ke dalam kabinet pemerintahan, Yassierli walaupun seorang akademisi serta memiliki agamis yang kuat untuk di usung oleh PKS  maju menjadi calon menteri dalam kabinet Prabowo, dia tetap berusaha terus dan menjalani panggilan tugas untuk menjadi calon menteri dalam kabinet Prabowo -- Gibran periode 2024-2029.

Yassierli resmi dilantik menjadi Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) oleh Presiden Prabowo Subianto dan telah melakukan serah terima jabatan dari Pelaksana Tugas (Plt) (Menaker) Airlangga Hartarto. Yassierli mengungkapkan pesan dari Prabowo untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja. Dia menyebut, kesejahteraan pekerja menjadi harapan nomor satu Prabowo.

"Pasti sesuai dengan harapan dari Pak Presiden (Prabowo) kesejahteraan itu pasti nomor satu. Jadi tugas pemerintah dan itulah kemudian salah satu komponennya kami adalah meningkatkan kesejahteraan," kata Yassierli dalam konferensi pers, di Kantor Kemnaker, Jakarta Selatan. 

Guna meningkatkan kesejahteraan pekerja, pihaknya perlu melibatkan kementerian lainnya. Yassierli mencontohkan terkait peningkatan kesejahteraan pekerja dengan dasar pendidikan vokasi. Selain itu, Yassierli juga menyebut pihaknya akan membutuhkan kementerian lain jika terkait dengan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja, serta pihaknya juga ingin menyiapkan sumber daya manusia untuk belajar ke luar negeri. "Kita juga harus bekerja dengan kementerian yang terkait," terangnya.

Dengan terpilihnya Yassierli sebagai Menteri Ketenagakerjaan semoga memberikan harapan baru bagi para pekerja di Indonesia, serta membuka banyak peluang pekerjaan bagi lulusan muda dalam mencari pekerjaannya sesuai bidang dan skill masing -- masing, serta memberikan keadilan terhadap pekerja buruh baik menjadi seorang guru dan pengajar dalam pemberian hak upah yang layak sesuai kebutuhan mereka sebagai buruh dan pengajar. Dalam kepemimpinan sebagai Kemnaker diharapkan membawa perubahan baru serta memberikan kesejahteraan bagi para pekerja di Indonesia melalui kerjasama yang baik antara kementerian lainnya guna memperoleh hasil sesuai harapan pekerja sesuai dengan bidang dasar pendidikan vokasi serta perguruan tinggi di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun