Mohon tunggu...
Taufiqurrahman
Taufiqurrahman Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah

To do is to be...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Keadilan Sosial di Lingkungan Sekolah, Mengapa Sulit Diwujudkan?

25 Juli 2022   23:15 Diperbarui: 26 Juli 2022   04:35 4444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berbeda dari anak yang tumbuh di lingkungan keluarga yang sederhana atau bahkan kurang. Mau makan saja harus bekerja seharian, ini disuruh buat memikirkan cara mendidik anak yang baik dan menyediakan asupan gizi yang seimbnag. Tentu akan sangat sulit dan mustahil bagi orang tua mereka.

Dengan beberapa faktor tersebut tentunya bisa diambil kesimpulan bahwa penerapan keadilan di lingkungan pendidikan saja tidak cukup. Tidak cukup jika hanya dilakukan di dalam lingkungan pendidikan itu sendiri. Ada banyak faktor dari luar, dari individu si anak masing-masing yang terlalu banyak berpengaruh untuk gagal mewujudkan pendidikan yang adil.

 

Kebijakan-kebijakan yang masih bertentangan

Dalam upaya mewujudkan keadilan sosial ada di sekolah kita, pemerintah merupakan pihak yang bertanggung jawab dalam mengatur agar praktik keadilan tersebut benar-benar bisa terwujud di lingkungan sekolah atau universitas.

Namun sering kali kebijakan-kebijakan yang ditetapkan saling bertentangan, sangkut marut, dan kurang efektif. Misalnya saja kurikulum yang kerap berganti. Jika proses berganti kurikulum tidak ribet tentu tidak terlalu jadi masalah asalkan itu merupakan yang terbaik bagi para anak didik. Namun kita semua tahu proses berganti kurikulum bagi sekolah atau guru cukup memakan waktu dan tenaga.

Tentu ada beberapa kebijakan yang efektif dari pemerintah. Misalnya saja sistem zonasi sekolah. Kebijakan tersebut memiliki tujuan untuk meratakan hak dan kesempatan tiap anak untuk menempuh pendidikan yang layak. Jadi yang bersekolah di sekolah unggulan bukan hanya anak-anak yang secara akademis pintar saja, namun anak lain yang berada di zonasi tersebut bisa merasakan kesempatan yang sama.

Namun yang jadi persoalan sistem zonasi tersebut adalah cara penyampaian atau komunikasi perihal arti dari kebijakan itu sendiri kepada masyarakat yang masih kurang optimal. Meski bertujuan baik untuk keadilan di lingkungan pendidikan, namun masih banyak orang tua dan anak yang menganggap kebijakan tersebut justru menghalangi mereka dalam bersekolah di tempat unggulan.

 

Kesimpulan

Untuk benar-benar mewujudkan keadilan sosial di lingkungan pendidikan yang ideal, memang tampaknya bagaikan fatamorgana semata. Indah tapi tak nyata. Ada banyak aspek-aspek di luar pendidikan yang harus dibenahi dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun