Istilah "Banking Concept Education" dipopulerkan oleh seorang filosof Brasil yang bernama Paul Freiree. Banking concept of education memiliki pengertian bahwa pendidikan adalah bank (tempat menyimpan konsep/ pengetahuan).
Masyarakat feodal (hirarkis) adalah struktur masyarakat yang umum berpengaruh di Amerika Latin pada saat itu terjadi perbedaan mencolok antara strata masyarakat “atas” dengan strata masyarakat “bawah” Golongan atas menjadi penindas masyarakat bawah melalui kekuasaan politik dan akumulasi kekayaan.
Ciri Pendidikan “banking system” hubungan guru-murid – di semua tingkatan pendidikan, identik dengan watak bercerita.. Murid lebih menyerupai bejanabejana yang akan dituangkan air (ilmu) oleh gurunya pendidikan seperti ini menjadi sebuah kegiatan menabung. Murid sebagai “celengan” dan guru sebagai “penabung”
Jadi menurut Paulo Freiree pendidikan pada waktu itu sebagai tempat menyimpan (transaksi) informasi pengetahuan.
Kondisi ini pun terjadi di negara kita hari ini. Dimana pendidikan masih menerapkan siswa sebagai objek pendidikan yang hanya menerima informasi satu arah di guru atau pendidik. Padahal diluar sana kita semua mengetahui bahwa informasi dalam hal ini pengetahuan dapat diperoleh (diakses) siswa kapanpun dan dimana pun. Sehingga menurut penulis bahwa paradigma siswa sebagai banking concept of education harus segera digeser.
Jika banking concept education hari ini masih berlaku didunia pendidikan kita, maka para siswa memiliki kemampuan pengetahuan tanpa memiliki bakat (skill). Bakat seorang siswa bisa muncul ketika proses pendidikan tidak hanya pada tataran banking concept of education.
Hari ini siswa tidak hanya membutuhkan informasi (pengetahuan) tetapi skill atau kompetensi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H