Mohon tunggu...
Taufiq Kurniawan
Taufiq Kurniawan Mohon Tunggu... -

Bukan siapa-siapa, hanya ingin belajar dan terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keutamaan Mawas Diri

23 Mei 2016   07:55 Diperbarui: 23 Mei 2016   08:01 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Abdullah bin Dinar berkisah, “Pada suatu hari ketika saya dan Umar bin Khattab sedang dalam perjalanan menuju pinggiran mekah, kami berjumpa dengan penggembala yang sedang menuruni bukit. Umar berkata kepada penggembala itu, “Hai gembala! Juallah seekor kambing milikmu kepadaku.” Gembala itu menjawab, “Saya hanya seorang budakUmar berkata lagi, “Katakan saja kepada majikanmu bahwa satu ekor kambingnya dimakan serigala.” Gembala itu menjawab, “Lalu dimanakah Allah?” mendengar jawban ituUmar bin Kattab r.a. menangis. Ia segera menemui majikan sang gembala untuk membeli gembala itu darinya. Setelah itu, Umar memerdekakannya sambil berkata, “Ucapanmu itu yang telah memerdekakanmu di dunia, mudah-mudahan ia juga akan memerdekakanmu di akhirat.”

Sesungguhnya kalbu seseorang itu bisa berkarat besi dan hanya bisa dihilangkan dengan banyak berzikir kepada Allah dan membaca Al- Qur’an.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun