Dengan kecerdasannya yang diatas rata-rata, tentu banyak orang mengira Mas AE berkelimpahan materi. Namun dari cerita teman dan sahabat dekatnya, malah sebaliknya, Mas AE bahkan hidupnya terlalu sangat sederhana untuk ukurannya. Dia memilih menjauh dari kekuasaan, memilih jalannya yang sunyi, meninggalkan warisan penting buat para aktifis pejuang yaitu kemerdekaan, dan keterlibatan langsung merasakan dan menyuarakan denyut nurani  publik.
Kalaupun ada penyesalan, saya merasa belum begitu banyak mengenalnya lebih dekat secara personal dan ideologis. Belum banyak menimba pengalaman dan tempaan hidup sebagai seorang aktifis yang setia dengan pikiran dan memperjuangkannya. Â
Sebagaimana manusia pada umumnya  mas AE tentu bukan sosok sempurna. Tentu ia banyak kekurangan. Namun kita mengenalnya sebagai pribadi yang baik, rendah hati, dan peduli. Kita menjadi saksi bahwa dalam hidupnya Mas AE banyak mendedikasikan dirinya untuk kebaikan. Mas AE memang telah pergi meninggalkan kita, namun sejatinya spirit perjuangannya tetap tinggal bersama kita. Kalaupun ada yang pergi sesungguhnya adalah raganya dan waktu yang terlibat di dalamnya.
"Kita terpaku dalam ilusi mengira, bahwa kita telah tinggal (hidup), sedangkan para syahid telah pergi (wafat). Padahal sejatinya waktulah yang telah berlalu membawa kita pergi menjauh, sedangkan para syahid, mereka tetap tinggal (bersama masyarakat)-Morteza Aviny, pejuang syahid
Selamat beristirahat panjang mas AE, mendapatkan ampunan dan kedudukan tinggi di sisi-Nya. Doa kami selalu menyertai.
Taufiq Haddad, 14 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H