Produksi tempe secara tradisional masih banyak diterapan oleh umkm di Indonesia. Walaupun unggul dalam segi sanitasi, tetapi belum banyak industri tempe yang menggunakan peralatan modern secara spesifik, padahal pengolahan tempe jika dilakukan dalam skala industri mampu menunjang hidup para pengolah tempe, dengan keunggulan higenisitas yang baik jika dibandingkan dengan cara produksi tradisional.Â
Di Indonesia sendiri standar untuk tempe telah terstandar oleh Badan Standar Nasional (BSN). Akan tetapi masih banyak kendala yang di hadapi Usaha Kecil Mandiri (UKM) seperti peralatan yang masih tradisional, pelabelan yang belum diterapkan, dan formulasi yang belum standar. Untuk itu perlu adanya sosialisasi cara berproduksi yang baik dan benar kepada UKM, pelatihan kepada UKM (pelabelan, sanitasi, cara penyimpanan, dll.
DAFTAR PUSTAKA
Astawan M. 2004. Sehat bersana aneka sehat pangan alami. Tiga serangkai. Solo
Astuti, Nurita, P. (2009) Sifat Organoleptik Tempe Kedelai yang Dibungkus Plastik, Daun Pisang dan Daun Jati. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Badan Standarisasi Nasional. (2012). Tempe: Persembahan               Indonesia      untuk Dunia.Jakarta : Author.
Hermana. (1971). Tjara Baru Pembuatan Tempe. (The New Method of Preparing Tempeh). Gizi Indonesia, 2:167, 1970. Tersedia di : Http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index
.php/pgm/article/view/203.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H