Ahmad Afif
PAI A.8 UNISNU Jepara
Seorang guru tentunya ingin membangun iklim komunikasi yang baik dengan siswanya, agar siswa mengerti dengan apa yang di sampaikan, dan aktivitas belajar mengajar menjadi menyenangkan (kompas.com).
Mengenai hal tersebut, kebanyakan guru menganggap hal yang seperti itu menjadi sesuatu yang di kesampingkan oleh pengajar, padahal seorang pengajar di tuntut untuk  memiliki kualitas komunikasi yang baik dengan seluruh siswa terutama pada saat proses KBM (Kegitan Belajar Mengajar)  sedang berlangsung. Siswa akan merasa senang  dan nyaman ketika guru mampu menjalin hubungan komunikasi dengan baik kepada siswanya.
Sudah banyak kasus seperti itu terjadi di lingkungan pendidikan, para guru hanya sekedar menyampikan materi yang ada di dalam kelas dan tidak memperhatikan komunikasi yang terjalin antara guru dengan muridnya masih rendah, andaikan ada hubungan komunikasi yang terjalin baik itu hanya sebagian kecil saja, itupun terjadi hanya kepada beberapa siswa saja kalau bukan kepada siswa yang  memiliki prestasi yang menonjol atau  kepada siswa yang sedikit beling. akibatnya siswa yang hanya biasa-biasa saja akan merasa dikucilkan dan merasa di kesampingkan oleh guru pengajarnya.
Akibat komunikasi yang terjalin kurang baik banyak siswa yang kurang paham dan tidak berani bertanya kepada guru berkenaan dengan materi yang di ajarkan di dalam kelas, para siswa hanya bisa mengeluh atas penyampaian materi yang tidak memuaskan bagi para peserta didik. Selain itu, siswa juga sulit untuk mengembangkan bakat yang terpendam, dan cenderung tidak memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapatnya.
Pada dasarnya dalam sebuah proses belajar mengajar di butuhkan suatu komunikasi yang intensif agar proses KBM (kegiatan belajar mengajar) menjadi lebih efektif. Yang menjadi pertanyaannya adalah, bagaimana caranya agar guru dapat meningkatkan kualitas komunikasi yang baik kepada siswanya agar siswa tidak merasa takut kepada gurunya?.
Menjadi seorang guru tidak hanya bertugas untuk menyampaikan materinya saja sebagi bahan ajarnya, namun guru juga memiliki peran ganda dan sangat strategis kitannya dengan kebutuhan siswa. Adapun peran yang di maksudkan adalah guru sebagai guru, guru sebagai orang tua, dan guru sebagai teman.
Guru sebagai guru. Â Menjadi seorang guru tugas utamanyaa adalah menyampikn ilmu pengetahuan yang dimilikinya serta mendidik para siswanya agar mampu menguasai IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang notabelnya selalu berkembang seiring dengan perkembangan zaman.
Guru sebagai orang tua. Peran guru sebagai oang tua di sekolah sangat penting, layaknya orang tua di rumah, guru sebagai  tempat mencurahkan segala perasaan dan tempat mengadu ketika siswa mengalami gangguan, meraka akan merasa aaman dan nyaman bahkan merasa rindu bila tak bertemu dengan guru yang mampu perperan sebagai orang tua.
Guru sebagai teman sejawat. Sebagai guru yang mennyenangkan bagi  siswa, guru harus mampu berperan sebagai teman dimana sang  guru adalah tempat untuk  berbagi pengalaman serta beradu argumentasi dalam sebuah forum  diskusi. Guru mampu mengambil dan menerima masukan siswa yang rasional. Nilai-nilai demokratis adalah yang lebih di utamakan dalam proses belajar mengajar.