Senja menarikku ke dalam awan
Tanpa sadar aku telah terjerembab
Ke bawah alam sadar yang semakin lama semakin gila saja
Itu menohokku menjadikanku bingung
Dalam berkata dan berbuat
Entah apa yang harus aku lakukan sekarang
Terkadang diam bukanlah sebuah jawaban
Meski takjarang diam merupakan sebuah jalan
Sekali lagi kehampaan buatku tambah frustrasi
Sepi di dalam hati jadi sebuah belati
Aku tak paham dengan lika-liku ini
Aku tak mengerti mengapa aku harus jadi begini
Hanya satu yang aku harap
Aku bisa mati dengan tenang saat ini
Perlahan napasku tersengal-sengal
Jiwaku semakin terancam dengan kedatangannya
Dia datang hendak menjemput
Namun sayang, aku belum mau takluk
Sedikit demi sedikit air muka berubah
Orang takada yang mau singgah
Menemaniku yang akan pergi
Ajal..kenapa kamu datang secepat ini?
Akankah aku bisa menundamu?
Setidaknya sampai dia datang mengucapkan
Selamat tinggal untukku
Tapi sayang, dia tidak bisa diajak kompromi
Aduh...aku menjerit
Apa dosaku selama ini hingga semua ini begitu sakit?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H