Namun, kembali, takdir dan keadaan ternyata tidak sesuai harapannya. Kini, waktu delapan bulan yang diberikan oleh bank sudah hampir lewat dan Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda akan pergi. Jika ia tak mampu lagi membayar, mungkin bulan depan ia harus sudah mengembalikan mobilnya.
"Mengapa ia tak menjaminkan sertifikat rumah? Ia bisa mendapatkan uang dan memulai usaha yang lain?" tanya saya kepada Imel - teman El. "Rumahnya sekarang sudah ditawarkan ke orang-orang, pak" katanya. Â Â
--- Â Â
Awal Oktober 2020. Saya kembali bertemu El. Tetapi, kali ini, ia tak lagi meminta saya membantunya seperti dulu. Mungkin ia sungkan kepada saya. El hanya ingin saya mendengarkan semua kisah tentang beban beratnya, kesuntukannya dan mungkin keputus-asaannya.
Ibarat bertemu dengan ibunya yang lama tak pernah ada kabar, El menceritakan kisahnya itu sambil sesekali berhenti. Kulihat sudut matanya sudah mulai memerah. Saya rasa apa yang orang-orang katakan itu benar; hidup itu tak pernah mudah.
Jakarta, 11 Oktober 2020
Saya ceritakan dari kisah nyata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H