Penelitian ini menggunakan sampel 1.000 orang tua yang diberikan sebanyak tiga pertanyaan pekerjaan umum kelas 3 yang ditulis/disiapkan bersama dengan guru sekolah dasar Victoria Humphreys.
Hanya satu dari 16 peserta yang mampu menjawab ketiga pertanyaan dengan benar, yang diambil dari silabus kunci tahap dua untuk bahasa Inggris, matematika, dan sains.
Dari mereka yang mengambil bagian dalam penelitian ini, hampir seperempat mengatakan mereka merasa "ditekan" ketika diminta oleh anak mereka untuk membantu pekerjaan rumah, sementara lebih dari tiga perempat mengakui bahwa mereka sering menggunakan internet untuk membantu menjawab pertanyaan yang mereka hadapi.
Penelitian itu menemukan bahwa lebih dari sepertiga orang tua sekolah dasar berpikir anak-anak mereka stres karena pekerjaan. Banyak dari mereka berusaha membantu anak-anak mereka dengan menggunakan asisten, seperti Google, jika diperlukan.
Meski hanya menggunakan sampel 1.000 orang tua dan dilakukan di luar negeri, tetapi, hasil penelitian yang dilakukan Oxford Home Schooling itu mungkin (juga) merepresentasikan apa yang terjadi di Indonesia. Dari enam teman-teman saya yang saya tanyai, semuanya menceritakan kisah yang serupa dengan saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H