Menurut studi yang diterbitkan di jurnal Nature itu, rata-rata orang Indonesia hanya berjalan 3.513 langkah setiap hari. Jumlah itu sangat jauh jika dibandingkan dengan kebiasaan masyarakat luar negeri.Â
Masyarakat Hong Kong, misalnya, yang menempati peringkat pertama sebagai negara dengan penduduknya yang paling rajin berjalan kaki biasa menempuh 6.880 langkah setiap harinya.
Pertama, mungkin sudah menjadi seperti budaya. Atau (mungkin) karena ada anggapan bahwa berjalan kaki itu kuno dan tidak praktis.
Selain itu, yang kedua ialah kondisi trotoar yang sebagian besar bisa disebut sangat tidak layak. Trotoar di kota-kota besar, di Jakarta misalnya, lebih kerap digunakan sebagai lapak atau tempat PKL berdagang, menjadi jadi tempat parkir, atau jalan alternatif bagi motor ketika jalanan sangat macet.
Akankah jurus yang diambil Anies ini akan jitu? Bukankah, ini yang sedang ramai dipercakapkan orang, bahwa trotoar yang (nantinya) bakal dibagi untuk pejalan kaki dan lapak berdagang akan kian membuat semrawut?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H