***
23 Juni 2018. Setelah memakirkan mobil, aku bergegas masuk kamar. Perjalanan Jakarta -- Surabaya lalu ke  Semarang lalu balik lagi ke Surabaya pulang pergi benar-benar membuatku lelah. Aku segera membaringkan tubuh di kasur dan menyalakan penyejuk udara.
Langit sudah agak merah ketika aku melihat keluar dari jendela kamar. Rasa lapar membuatku terbangun. Aku membuka pintu. Dan, ya Tuhan, aku tiba-tiba ingat molly. Biasanya, begitu pintu aku buka, ia pasti datang menghambur.
Jam berlalu menjadi hari dan hari berlalu menjadi minggu, tapi molly tak kunjung datang. Saya seperti merasa bersalah meninggalkan molly hampir sepuluh hari lamanya. Kasihan molly...
Saya tiba-tiba menjadi risau. Seandainya, ya seandainya, semua mahluk yang bernama manusia itu berhati mulia, mampu menyayangi sesama, mungkin saya tidak akan risau. Molly pasti tetap akan mendapatkan ikan pindang kesukaannya setiap hari. Dan molly pasti tetap bisa mendapatkan tempat bermain seperti di kamar saya. Â
Apakah molly masih hidup atau apakah mahluk kecil itu sudah meregang nyawa?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H