Pasar Mehrgon di Dushanbe, Tajikistan, merupakan salah satu pasar modern yang tidak hanya menjadi pusat kegiatan ekonomi, tetapi juga destinasi budaya dan sosial yang menarik. Dari arsitektur megah hingga hiruk-pikuk aktivitas di dalamnya, pasar ini menawarkan pengalaman unik bagi para pengunjung.
Siang itu, setelah makan siang yang heboh dengan qurutob dan cabai hijau raksasa, kami naik taksi menuju pasar tradisional terbesar di Dushanbe ini. Ongkos taksi dari kawasan Rudaki Park sebesar 20 Somoni dan ditempuh sekitar 10-15 menit menembus lalu-lintas kota Dushanbe yang lumayan padat dan ramai.
Kami turun tepat di jalan di depan pasar dan sejenak saya terkesima dengan arsitektur bangunan yang megah bak istana berlantai tiga. Â Model arsitekturnya mengingatkan saya akan istana dan masjid megah di Uzbekistan. Penuh hiasan, ornamen dan mosaik dengan warna biru lazuardi yang dominan. Â Di bagian atas bangunan ada tulisan dalam aksara krl Mehrgon dan di sebelah kiri Bozori dalam bahasa Tajik serta Rinok dalam bahasa Rusia . Â Jadi kalau dibaca Bozori Mehrgon. Atau Mehrgon Rinok yang artinya Pasar Mehrgon. Di salah satu sudut saya melihat sebuah toko obat alias dorixona.
Di halaman ada kios kecil dengan tulisan "" (Dushanbe) di bagian atas. Kios menjual makanan ringan, minuman, atau kebutuhan harian lainnya. Di sekitar kios terdapat beberapa orang yang sedang beraktivitas, termasuk wanita berpakaian tradisional Tajikistan.
Di belakang kios terlihat area hijau dengan pepohonan rindang dan taman kecil yang memberikan suasana nyaman bagi pengunjung. Bangunan tinggi modern di kejauhan menunjukkan perpaduan antara arsitektur tradisional dan modern di pusat kota Dushanbe. Suasana ini menampilkan kehidupan kota yang santai namun tetap dinamis.
Kami masuk ke dalam pasar dan ternyata di dalam bagaimana ruangan aula terbuka dengan lantai dua dan tiga mengelilingi. Â Di lantai pertama ini, ratusan los atau kios menjual berbagai produk khas Tajikistan. Berbagai jenis buah seperti semangka, melon, delima, jeruk, apel, aprikot dipajang di los yang menarik perhatian pembeli. Di bagian lain juga ad a berbagai sayuran seperti mentimun, tomat, terong, kol, selada dan lain sebagainya. Semuanya tampak segar. Â Yang membuatnya khas juga banyak buah-buahan yang dikeringkan seperti kismis dan aprikot serta rempah-remlah atau pun safron. Â Namun menurut mas Agus tetap lebih murah belanja di Tashkent.
Di bagian lagian ada yang menjual berbagai jenis daging segar. Â Yang menarik di lantai pertama ini adalah lantai marmernya nya yang cantik serta pilar pilar bulat tinggi yang menjulang hingga ke adat atap yang terbuat dari kaca.
 Sekilas pasar ini bagaikan istana megah bukan hanya di bagian luar tetapi jual juga di bagian interiornya yang megah. Â