Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengasah Pena di Write your Story Bersama Reda Gaudiamo

24 Januari 2025   11:55 Diperbarui: 24 Januari 2025   11:55 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reda Gaudiamo: dokpri 

Rabu siang  yang cerah, 22 Januari 2025, di lantai 5 Menara Astra, Jakarta, terasa hangat dengan hadirnya para penulis pemula hingga penulis berpengalaman yang berkumpul untuk mengikuti workshop bertajuk "Write Your Story" bersama Reda Gaudiamo. Sebagai seorang penulis sekaligus storyteller kawakan, Reda tidak hanya membagikan ilmu, tetapi juga membuka ruang kreatif bagi siapa saja yang ingin menulis kisahnya.

Workshop ini unik karena menggunakan pendekatan menulis yang ringan namun penuh makna.  Reda menggunakan buku kecil karangannya yang berjudul  " 286 Ide untuk Ceritamu.  Buku ini dibagikan saat saya mendaftar.
Secara singkat buku  286 ide ini merupakan ringkasan metode kreatif yang menggabungkan eksplorasi pengalaman pribadi, imajinasi, dan pengamatan visual dari hal-hal kecil di sekitar kita. 

286 Ide: dokpri 
286 Ide: dokpri 

Dalam sesi ini, Reda mengajak peserta untuk menggali ide dari perjalanan mereka menuju tempat ini, refleksi tentang keluarga, hingga cerita yang terinspirasi dari gambar atau foto yang ditemukan di Instagram.

Mari kita lihat lebih dekat apa saja yang terjadi selama workshop tersebut dan bagaimana metode-metode ini membuat menulis terasa lebih mudah dan menyenangkan.

Sesi Pembuka: Menemukan Cerita di Perjalanan

Workshop dimulai dengan sebuah tantangan sederhana: menulis cerita pendek tentang perjalanan menuju Menara Astra pagi itu. "Kadang kita merasa perjalanan sehari-hari tidak istimewa, tapi sebenarnya ada banyak cerita kecil di dalamnya," ujar Reda membuka sesi.
Beberapa peserta berbagi pengalaman unik. Ada yang menceritakan suasana stasiun kereta yang ramai, keharuman kopi dari kios kecil di pinggir jalan, hingga interaksi singkat dengan pengemudi ojek online. Reda mengingatkan bahwa setiap momen adalah bahan cerita yang berharga, terutama jika kita memandangnya dengan sudut pandang yang berbeda.

Metode ini sederhana namun membuka pikiran. Reda menegaskan bahwa latihan menulis tidak selalu harus dimulai dari ide besar atau plot rumit. Sebuah cerita bisa dimulai dari satu momen kecil---seperti bunyi langkah kaki seseorang di trotoar atau obrolan ringan antara dua orang asing di halte bus.

"Yang penting adalah belajar menangkap momen dan membungkusnya dengan kata-kata," jelasnya.

Menggali Cerita Pribadi: Ayahku, Ibuku, dan Aku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun