Dalam bahasa Tajik: , ! Dalam bahasa Rusia: , ! Dan kemudian dalam bahasa Inggris: Welcome, dear Guest!
Kalimat-kalimat ini mencerminkan keramahan dan keterbukaan museum terhadap pengunjung dari berbagai latar belakang, sekaligus menjadi awal yang hangat untuk perjalanan eksplorasi budaya dan sejarah Tajikistan.
Sambutan ini mencerminkan keramahan museum terhadap pengunjung dari berbagai latar belakang.
Bangunan museum ini memiliki desain yang unik dan modern, namun tetap mengusung elemen tradisional Tajik. Struktur bangunan berbentuk persegi panjang dengan sentuhan lengkungan kubah di atasnya, melambangkan keseimbangan antara masa lalu dan masa depan. Dari luar, dindingnya yang berwarna krem memantulkan sinar matahari, menciptakan suasana megah yang sulit diabaikan.
Saat memasuki museum, pengunjung langsung terkesima dengan interior yang luas dan penerangan alami. Langit-langit tinggi, pencahayaan yang elegan, dan dinding-dinding besar yang dipenuhi karya seni membuat pengalaman pertama sangat memukau.
Di sini tersedia leaflet dalam berbagai macam bahasa. Yang pertama kali menarik perhatian saya adalah lukisan besar Presiden Emomali Rahmon yang gagah. Di dekatnya juga ada deretan patung dada para pahlawan Tajikistan.
Namun tujuan utama kita adalah melihat patung Buddha tidur yang menjadi ikon museum ini. Beberapa kali Mas Agus menegaskan hal ini untuk mengungkap sejarah bahwa agama Buddha pernah berkembang pesat di kawasan Asia Tengah sebelum masuknya Islam.
Museum ini terbagi menjadi beberapa area tematik. Salah satu yang menarik adalah galeri arkeologi, yang menampilkan artefak dari zaman kuno hingga era modern. Di sini, Anda akan menemukan fosil, artefak perunggu, dan perhiasan kuno yang ditemukan di berbagai situs arkeologi Tajikistan.