Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mencari Buddha Tidur di Museum Nasional Tajikistan

22 Januari 2025   11:37 Diperbarui: 25 Januari 2025   05:12 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sisi lain museum. (Dokumentasi Pribadi)

Dalam bahasa Tajik: , ! Dalam bahasa Rusia: , ! Dan kemudian dalam bahasa Inggris: Welcome, dear Guest!

Kalimat-kalimat ini mencerminkan keramahan dan keterbukaan museum terhadap pengunjung dari berbagai latar belakang, sekaligus menjadi awal yang hangat untuk perjalanan eksplorasi budaya dan sejarah Tajikistan.

Sambutan ini mencerminkan keramahan museum terhadap pengunjung dari berbagai latar belakang.

Bangunan museum ini memiliki desain yang unik dan modern, namun tetap mengusung elemen tradisional Tajik. Struktur bangunan berbentuk persegi panjang dengan sentuhan lengkungan kubah di atasnya, melambangkan keseimbangan antara masa lalu dan masa depan. Dari luar, dindingnya yang berwarna krem memantulkan sinar matahari, menciptakan suasana megah yang sulit diabaikan.

Saat memasuki museum, pengunjung langsung terkesima dengan interior yang luas dan penerangan alami. Langit-langit tinggi, pencahayaan yang elegan, dan dinding-dinding besar yang dipenuhi karya seni membuat pengalaman pertama sangat memukau.

Emomali Rahmon. (Dokumentasi Pribadi)
Emomali Rahmon. (Dokumentasi Pribadi)

Di sini tersedia leaflet dalam berbagai macam bahasa. Yang pertama kali menarik perhatian saya adalah lukisan besar Presiden Emomali Rahmon yang gagah. Di dekatnya juga ada deretan patung dada para pahlawan Tajikistan.

Buddha tidur. (Dokumentasi Pribadi)
Buddha tidur. (Dokumentasi Pribadi)

Namun tujuan utama kita adalah melihat patung Buddha tidur yang menjadi ikon museum ini. Beberapa kali Mas Agus menegaskan hal ini untuk mengungkap sejarah bahwa agama Buddha pernah berkembang pesat di kawasan Asia Tengah sebelum masuknya Islam.

Museum ini terbagi menjadi beberapa area tematik. Salah satu yang menarik adalah galeri arkeologi, yang menampilkan artefak dari zaman kuno hingga era modern. Di sini, Anda akan menemukan fosil, artefak perunggu, dan perhiasan kuno yang ditemukan di berbagai situs arkeologi Tajikistan.

Ismail Somoni. (Dokumentasi Pribadi)
Ismail Somoni. (Dokumentasi Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun