Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengubah Minyak Jelantah Jadi Uang? Begini Caranya

19 Januari 2025   12:14 Diperbarui: 19 Januari 2025   12:14 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menukar jelantah jadi cuan: Pertamina 


Beberapa waktu lalu, saya kebetulan melewati kawasan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) di Jakarta Selatan. Saat itu, saya melihat sesuatu yang cukup menarik perhatian: orang-orang mengantre dengan membawa  jerigen dan botol besar. Wah antrean apa ini pikir saya penasaran. 

Rasa penasaran itu membuat saya mendekat. Ternyata, mereka sedang antre untuk menukarkan minyak jelantah (UCO atau Used Cooking Oil)  menjadi uang elektronik!


Tentu  saya penasaran bagaimana caranya minyak sisa gorengan bisa diubah menjadi cuan. Saya pun berbincang dengan beberapa orang yang sedang mengantre di lokasi. Dari cerita mereka, saya mendapat gambaran lengkap tentang program menarik ini.

Mengubah Limbah Jadi Berkah

Seorang ibu rumah tangga yang sedang menunggu giliran menjelaskan bahwa program ini diadakan oleh Pertamina melalui UCollect Box. Intinya, masyarakat bisa menyetorkan minyak jelantah mereka yang sudah disaring ke dalam kotak khusus, lalu sebagai gantinya, saldo sebesar Rp 6.000 per liter akan dikirimkan ke e-wallet mereka.

"Saya kumpulin minyak goreng bekas seminggu. Ternyata lumayan juga, hari ini bawa empat liter dapat saldo Rp 24.000. Uangnya masuk ke aplikasi, bisa buat belanja," jelas ibu itu sambil tersenyum.

Siapa sangka minyak yang biasanya kita buang begitu saja bisa jadi sumber penghasilan tambahan? Apalagi, saya juga mendengar bahwa minyak tersebut nantinya akan diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan seperti biofuel. Jadi, selain dapat uang, kita juga berkontribusi menjaga lingkungan.

RSPP Jadi Salah Satu Titik Penukaran

Di lokasi, terdapat kotak besar berwarna hijau yang disebut UCollect Box, tempat orang-orang menyetorkan minyak mereka. Saya melihat ada kode QR yang bisa dipindai menggunakan aplikasi MyPertamina. Prosesnya terlihat sederhana: orang-orang hanya perlu menuangkan minyak mereka ke dalam kotak, lalu memindai kode QR tersebut untuk mencatat setoran.

Menurut seorang petugas yang berjaga di sana, RSPP adalah salah satu dari tujuh titik penukaran minyak jelantah yang saat ini tersedia di Jakarta, Tangerang, dan Bandung. Selain di RSPP, tempat lain yang memiliki UCollect Box antara lain:

1.SPBU MT Haryono, Jakarta Selatan
2.SPBU Kalimalang, Jakarta Timur
3.SPBU BSD, Tangerang Selatan
4.Kantor Pertamina Patra Niaga, Jakarta Pusat
5.Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat
6.SPBU Dago, Bandung

"Sementara baru di sini-sini saja, tapi kalau masyarakat antusias, program ini katanya mau diperluas ke kota-kota lain," tambah petugas itu.

Manfaat Program Ini

Saya jadi berpikir, program ini bukan hanya soal mendapatkan uang dari minyak bekas. Ada banyak manfaat lain yang bisa dirasakan masyarakat dan lingkungan:
1.Mendukung Lingkungan: Minyak jelantah yang dibuang sembarangan bisa mencemari air tanah dan merusak ekosistem. Dengan dikumpulkan dan diolah menjadi biofuel, minyak ini justru bermanfaat untuk energi terbarukan.
2.Meningkatkan Kesadaran: Program ini mengajarkan kita untuk lebih bijak dalam mengelola limbah rumah tangga.
3.Memberi Nilai Ekonomis: Walaupun jumlahnya kecil, uang yang didapatkan bisa membantu kebutuhan sehari-hari.

Salah seorang bapak yang saya temui mengatakan, "Lumayan buat tambahan belanja bulanan. Daripada minyaknya dibuang, mending ditukar kayak gini."

Pengalaman Menarik di Lokasi

Di RSPP, suasana penukaran minyak jelantah berlangsung cukup ramai tapi teratur. Orang-orang datang dengan membawa botol plastik bekas air mineral atau jeriken kecil yang diisi minyak goreng bekas. Ada yang datang sendiri, ada juga yang berkelompok.

Saat berbincang dengan seorang bapak muda yang membawa jeriken 5 liter, dia berkata, "Saya baru tahu ada program ini dari istri. Minyak ini hasil dari usaha gorengan saya. Biasanya sih dibuang, tapi ternyata bisa jadi uang."

Tidak jauh dari situ, saya melihat seorang anak kecil yang ikut membantu ibunya menuangkan minyak jelantah ke dalam kotak UCollect. Dia terlihat antusias sambil bertanya-tanya kepada ibunya tentang bagaimana minyak itu bisa berubah jadi bahan bakar. Momen seperti ini membuat saya berpikir bahwa program ini juga bisa menjadi sarana edukasi untuk generasi muda.

Langkah-Langkah Penukaran Minyak Jelantah

Jika Anda tertarik mengikuti program ini, berikut adalah langkah-langkahnya:

1.Unduh Aplikasi MyPertamina: Anda perlu memiliki aplikasi ini untuk mencatat setoran minyak jelantah.

2.Buat Akun: Isi data diri dengan lengkap, termasuk alamat untuk keperluan sertifikasi internasional.

3.Kumpulkan Minyak Jelantah: Pastikan minyak sudah disaring agar tidak ada kotoran.

4.Setorkan Minyak: Bawa minyak ke UCollect Box di lokasi terdekat. Tuangkan minyak ke dalam kotak, lalu pindai kode QR menggunakan aplikasi MyPertamina.

5.Dapatkan Saldo: Saldo akan masuk ke e-wallet Anda setelah setoran selesai diproses.

Apa Kata Mereka?

Salah satu petugas di lokasi mengatakan bahwa program ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. "Orang-orang mulai sadar kalau minyak bekas itu punya nilai. Mereka juga senang karena program ini membantu lingkungan," katanya.

Namun, dia juga mengakui ada tantangan, terutama soal edukasi. Masih banyak orang yang belum tahu bahwa minyak jelantah bisa diolah menjadi biofuel.

Harapan ke Depan

Melihat antusiasme masyarakat di RSPP, saya optimis bahwa program ini memiliki prospek yang cerah. Jika diperluas ke seluruh Indonesia, bukan tidak mungkin program ini bisa menjadi gerakan nasional untuk pengelolaan limbah minyak jelantah.

Selain itu, dukungan pemerintah dan swasta sangat diperlukan agar program ini bisa berjalan lebih efektif. Misalnya, menambah titik penukaran di kota-kota kecil, menyediakan fasilitas pengolahan biofuel yang lebih canggih, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga.

Kesimpulan

Kisah di RSPP hari itu benar-benar membuka mata saya tentang potensi minyak jelantah. Limbah yang selama ini dianggap tidak berguna ternyata bisa memberikan manfaat besar, baik untuk dompet kita maupun untuk lingkungan.

Jadi, kalau Anda memiliki minyak jelantah di rumah, jangan buru-buru dibuang. Kumpulkan, bawa ke UCollect Box, dan jadikan minyak tersebut sebagai cuan sekaligus kontribusi Anda untuk bumi yang lebih sehat. Siapa tahu, ini bisa menjadi langkah kecil menuju perubahan besar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun