Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengubah Minyak Jelantah Jadi Uang? Begini Caranya

19 Januari 2025   12:14 Diperbarui: 19 Januari 2025   12:14 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menukar jelantah jadi cuan: Pertamina 

1.Unduh Aplikasi MyPertamina: Anda perlu memiliki aplikasi ini untuk mencatat setoran minyak jelantah.

2.Buat Akun: Isi data diri dengan lengkap, termasuk alamat untuk keperluan sertifikasi internasional.

3.Kumpulkan Minyak Jelantah: Pastikan minyak sudah disaring agar tidak ada kotoran.

4.Setorkan Minyak: Bawa minyak ke UCollect Box di lokasi terdekat. Tuangkan minyak ke dalam kotak, lalu pindai kode QR menggunakan aplikasi MyPertamina.

5.Dapatkan Saldo: Saldo akan masuk ke e-wallet Anda setelah setoran selesai diproses.

Apa Kata Mereka?

Salah satu petugas di lokasi mengatakan bahwa program ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. "Orang-orang mulai sadar kalau minyak bekas itu punya nilai. Mereka juga senang karena program ini membantu lingkungan," katanya.

Namun, dia juga mengakui ada tantangan, terutama soal edukasi. Masih banyak orang yang belum tahu bahwa minyak jelantah bisa diolah menjadi biofuel.

Harapan ke Depan

Melihat antusiasme masyarakat di RSPP, saya optimis bahwa program ini memiliki prospek yang cerah. Jika diperluas ke seluruh Indonesia, bukan tidak mungkin program ini bisa menjadi gerakan nasional untuk pengelolaan limbah minyak jelantah.

Selain itu, dukungan pemerintah dan swasta sangat diperlukan agar program ini bisa berjalan lebih efektif. Misalnya, menambah titik penukaran di kota-kota kecil, menyediakan fasilitas pengolahan biofuel yang lebih canggih, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun