Jika kita tidak mampu membantu, setidaknya jangan menjadi orang yang menambah luka. Jangan bersyukur atas penderitaan orang lain, karena itu hanya menunjukkan bahwa kita telah kehilangan sisi terbaik dari diri kita sendiri.
Dan jika ada yang menganggap bencana ini sebagai azab atau hukuman, perlu diingat bahwa hanya Tuhan yang tahu apa yang sebenarnya terjadi. Menghakimi sebuah bencana sebagai azab adalah melangkahi hak Tuhan, sesuatu yang tidak pernah menjadi bagian dari tugas kita sebagai manusia.
Memang sering kita terkaget kaget dengan sikap arogansi yang mungkin ditunjukkan pemerintah atau pemimpin suatu negara, tetapi bila bencana terjadi pada masyarakatnya, itu adalah peringatan untuk semua, untuk pimpinan negara tersebut dan juga untuk masyarakat dunia lainnya. Â
Empati tidak memerlukan biaya atau usaha besar, tetapi dampaknya sangat besar. Dengan empati, kita mengingatkan dunia bahwa nilai-nilai kemanusiaan masih hidup.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H