Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Empati, Fondasi Kemanusiaan yang Tidak Boleh Sirna

14 Januari 2025   18:41 Diperbarui: 15 Januari 2025   07:00 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Empati : ilustrasi AI

Ketika tragedi seperti ini terjadi, sering kali muncul narasi bahwa bencana adalah "hukuman" atau "balasan" atas tindakan suatu negara atau kelompok. Dalam kasus kebakaran Los Angeles, beberapa pihak mengaitkannya dengan kebijakan Amerika Serikat dalam konflik global seperti Palestina-Israel.

Narasi seperti ini berbahaya karena:

1.Melupakan Korban Individu
Kebijakan politik suatu negara adalah tanggung jawab pemerintahnya, bukan rakyat biasa. Mereka yang menjadi korban dalam tragedi ini mungkin sama sekali tidak terlibat dalam kebijakan tersebut. Mereka adalah orang-orang biasa yang kehilangan rumah, harta benda, bahkan anggota keluarga.

2.Menghapus Rasa Kemanusiaan
Ketika kita membiarkan kebencian mengaburkan empati, kita kehilangan kemampuan untuk melihat korban sebagai manusia. Mereka hanya menjadi simbol dari sesuatu yang kita benci, padahal mereka adalah individu yang sama seperti kita, yang merasakan sakit, kehilangan, dan kesedihan.

3.Menciptakan Jurang yang Lebih Dalam
Menggunakan tragedi untuk menyebarkan narasi kebencian hanya akan memperdalam perpecahan di dunia yang sudah cukup kompleks ini.

Empati yang Universal

Empati adalah nilai yang universal. Ia melampaui batasan-batasan seperti agama, suku, atau politik. Ketika kita menunjukkan empati, kita mengingatkan diri kita sendiri bahwa pada akhirnya, kita semua adalah manusia yang sama.

Tragedi seperti kebakaran di Los Angeles mengingatkan kita bahwa:
*Korban adalah manusia biasa yang membutuhkan dukungan, bukan penghakiman.
*Dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika kita saling membantu, bukan saling mencemooh.
*Kita tidak tahu kapan musibah akan menghampiri kita, sehingga penting untuk menjaga sikap baik kepada sesama.

Ketika kita melihat bencana dari sisi kemanusiaan, kita juga membuka jalan bagi solidaritas global yang sejati. Dunia sudah pernah menunjukkan solidaritas seperti ini, seperti saat tsunami Aceh. Tidak ada alasan bagi kita untuk berhenti menunjukkan rasa kemanusiaan itu sekarang.

Penutup: Jangan Biarkan Kebencian Membutakan Nurani

Bencana adalah ujian bagi kita semua, baik mereka yang menjadi korban maupun kita yang menyaksikannya. Bagaimana kita merespons tragedi seperti kebakaran di Los Angeles adalah cerminan dari siapa kita sebagai manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun