Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kejujuran dan Menghargai Uang di Jepang

9 Januari 2025   05:40 Diperbarui: 9 Januari 2025   06:03 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uang logam Yen: detik. Com

Salah satu kejadian paling menyakitkan adalah ketika kita memberi uang kepada parkir liar di Indomaret sebesar Dua ribu rupiah dengan menggunakan uang logam seratus dan dua ratus rupiah. Tetapi bukannya diterima dengan baik, tetapi dengan kasar tukang parkir liar itu membuang uang tersebut.  

Betapa tidak berbudaya nya sang tukang parkir liar dibandingkan dengan pengalaman yang saya dapatkan dalam beberapa kali kunjungan ke Jepang, negeri yang sering kita anggap tidak religius ini. Begini kisahnya.


Salah satu kunci kemajuan Jepang yang sering menjadi sorotan adalah budaya kejujuran yang meresap dalam setiap aspek kehidupan masyarakatnya. Salah satu manifestasi nyata dari budaya ini adalah penghormatan terhadap uang, baik dari segi penggunaannya maupun keakuratannya dalam transaksi sehari-hari. Hal ini tidak hanya tercermin dalam sistem mata uang yang sederhana dan efisien, tetapi juga dalam cara masyarakat Jepang berinteraksi dengan uang tunai di berbagai situasi.

1000 Yen lama dna baru : dokpri
1000 Yen lama dna baru : dokpri


Sejarah Yen sebagai Mata Uang Nasional

Yen pertama kali ditetapkan sebagai mata uang resmi Jepang pada masa Restorasi Meiji, tepatnya pada Juni 1871, menggantikan berbagai jenis mata uang lokal yang sebelumnya digunakan selama periode Keshogunan Tokugawa. Pembentukan yen bertujuan untuk menyederhanakan sistem moneter Jepang agar lebih sesuai dengan standar internasional, terutama setelah Jepang membuka diri terhadap dunia luar.

Sejak saat itu, yen menjadi simbol modernisasi ekonomi Jepang. Dalam perjalanannya, mata uang ini tidak hanya menjadi alat tukar, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai budaya Jepang, seperti efisiensi, kejujuran, dan penghormatan terhadap nilai uang.

Penghormatan terhadap Uang dalam Kehidupan Sehari-hari

Penggunaan Uang Tunai yang Masih Dominan

Meskipun Jepang adalah salah satu negara paling maju di dunia dalam bidang teknologi, penghormatan terhadap uang tunai tetap terjaga. Di berbagai negara lain, transaksi non-tunai melalui kartu kredit atau aplikasi pembayaran digital telah mendominasi. Namun, di Jepang, uang tunai masih menjadi alat pembayaran utama dalam banyak situasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun