Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pesan Moral Berbahasa Jawa di Museum Piramida

2 Januari 2025   20:01 Diperbarui: 2 Januari 2025   20:01 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Replika Malioboro: dokpri
Replika Malioboro: dokpri

Dari ruang diorama ini, kunjungan  resmi di museum berakhir, namun ketika diantar melewati pintu keluar, saya disajikan dengan replika jalan Malioboro yang cantik.  
Tidak terasa, sah-sah satu setengah jam lebih saya berada di museum ini.  
Mengakhiri Kunjungan dengan Refleksi

Mengunjungi Museum History of Java adalah perjalanan lintas waktu yang mengesankan. Dengan kombinasi teknologi modern dan pameran budaya, museum ini berhasil menyajikan sejarah Pulau Jawa secara menarik dan menyeluruh.

Museum ini sangat cocok untuk wisata keluarga, pelajar, atau siapa pun yang ingin lebih memahami kekayaan sejarah dan budaya Jawa. Jangan lupa untuk menyempatkan waktu berfoto di luar bangunan museum yang berbentuk piramida unik, bahkan ada yang bilang kalau piramida ini juga simbol gunungan dalam wayang?

Namun saya masih penasaran dengan makna tulisan berbahasa Jawa yang ada di pintu masuk.

Ternyata ini adalah maknanya dalam bahasa Indonesia :

"Ayo baca, sangat bagus.
Manusia itu sama derajatnya, tetapi jika membahas harta benda, pasti berbeda. Oleh karena itu, manusia harus berusaha dan berdoa.
Untuk rejeki yang sedikit, hati harus menerima. Jangan iri pada orang lain.
Sesama manusia itu sama. Jika hati tenang, hidup akan beres.
Jangan hanya mengejar dunia, tetapi jangan lupa akhirat.
Jangan suka marah-marah, nanti cepat tua.
Orang yang menerima, hidupnya damai, akan selamat.
Orang yang sabar, rejekinya akan melimpah.
Orang yang mengalah, hidupnya penuh berkah.
Siapa yang jujur, hidupnya akan makmur.
Siapa yang rajin, nanti akan memanen hasilnya.
Siapa yang sombong, amalnya akan hangus.
Zaman itu berubah-ubah, tetapi amal baik tetaplah dijaga.
Yang buruk akan selalu diingat dalam agama.
Kesenangan dunia kadang membawa dosa, melakukan dosa pasti akan terasa.
Kesalahan itu biasa, manusia itu tak luput dari dosa.
Maka saling mengingatkanlah, jangan hanya diam.
Kadang lupa diri, justru merugikan orang lain.
Maka, lebih baik sadar sebelum terlambat dan bertobat.
Siapa yang lalai, akan menyesal di kemudian hari.
Siapa yang sombong, akan celaka.
Manfaatkan waktu hidupmu untuk ibadah yang teratur.
Jika ingat mati, jangan hanya takut, tetapi siap.
Jika sakit, jangan mengeluh, tetapi bersabar.
Akhirnya, siapa pun dan apa pun dirimu, jangan merasa lebih dari orang lain."

Tulisan ini berisi pesan moral yang penuh makna, menekankan pentingnya hidup yang bersahaja, sabar, jujur, dan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan.
Dengan menjiwai makna tulisan ini, Saya merasa museum ini adalah jendela untuk memahami warisan budaya Jawa yang lengkap dan sarat dengan pesan moral yang mendalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun