Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pesan Moral Berbahasa Jawa di Museum Piramida

2 Januari 2025   20:01 Diperbarui: 2 Januari 2025   20:01 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kunjungan dimulai dengan menyaksikan sebuah film dokumenter yang membawa pengunjung kembali ke zaman prasejarah Pulau Jawa. Film ini menggambarkan bagaimana daratan Jawa terbentuk jutaan tahun lalu, evolusi flora dan fauna, serta kehidupan manusia purba. Dengan penjelasan yang mudah dipahami dan visual yang memukau, film ini memberikan konteks sejarah yang kuat sebelum menjelajahi pameran lainnya.

Nonton film: dokpri
Nonton film: dokpri

Eksibisi Sejarah dan Budaya Jawa
Setelah menonton film, saya  diajak menjelajahi berbagai eksibisi yang menampilkan beragam aspek sejarah dan budaya Jawa.
Saya mengembara dalam lorong-lorong yang berisi arti gak dna penjelasan singkat namun jelas dan mendalam mengenali perjalanan sejarah pulau Jawa sejak dahulu hingga kini.

Lintasan sejarah Jawa: dokpri
Lintasan sejarah Jawa: dokpri

Ada beberapa yang menarik perhatian saya seperti penjelasan mengenai agama Kapitayan yang dianut penduduk pulau Jawa sebelum datangnya agama-agama baik Hindu, Buddha, hingga Islam.
Berbagai lintasan sejarah dapat dibaca kembali sejak berbagai dinasti hingga  era Majapahit dan juga Mataram Islam.  

Gamelan: dokpri
Gamelan: dokpri

Yang sangat jelas dan  runtun  disajikan adalah proses terbentuknya kesultanan Yogyakarta dan Surakarta serta pecahan yaitu Mangkunegaran dan Pakualaman.
Selain itu juga ada penjelasan yang cukup mendalam mengenai wayang, topeng dan batik yang merupakan warisan budaya.  Bahkan juga ada ruangan khusus mengenai Kraton dan juga tokoh-tokohnya.
Salah satu penjelasan yang menarik adalah tentang tarian klasik Jawa seperti perubahan jumlah penari Bedhaya dari 7 menjadi 9 sehubungan dengan datang nya Islam.

Tari Bedhaya: dokpri
Tari Bedhaya: dokpri

Bahkan saya juga sempat berfoto dengan latar belakang deretan tokoh tokoh wayang di dekat pameran tentang Kraton.  

Diorama: dokpri
Diorama: dokpri

Perjalanan selanjutnya di museum ini adalah menyaksikan sebuah film 3 D tentang dinosaurus. Walau kadang agak sulit ditarik benang merah antara dinosaurus dan sejarah pulau Jawa, tetapi tetap saja sangat menarik.
Acara terakhir di museum adalah mampir ke ruang diorama yang juga sangat cantik menampilkan diorama dengan tema Matraman.
Di sini kita bisa berfoto dan bahkan juga ada busana tradisional yang bisa dipinjam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun