Di persimpangan jalan saya melihat petunjuk arah dengan nama-nama kota yang sudah kami lalui seperti Kulma, Murghob, Khorog, Rushon dan Vanj, lengkap dengan jaraknya masing-masing. Khorog misalnya berjarak 548 km dari sini.
Saya akhirnya kembali ke homestay untuk sarapan, ketika melewati jembatan dengan banyak bendera saya juga melihat puncak puncak pegunungan bersalju di kejauhan. Itulah pegunungan Pamir yang telah kami lewati selama beberapa hari lalu. Â
Di dekat jembatan juga ada nama-nama hostel lengkap dengan nomor telepon dalam aksara Kiril dan Latin. Namun saya masih penasaran dengan nama Darvoz. Rasa penasaran ini masih saya simpan dalam hati. Maklum belum sempat berselancar di internet karena sulitnya jaringan di pedalaman Tajikistan ini.
Sarapan pagi lumayan lezat, yang menarik saya suka sekali dengan cokelat dengan mereka Beruang putih besar lengkap dengan tulisan bahasa Rusia -nya. bolshoi Bellii Mdevdev.
Selesai sarapan masih ad a waktu sekitar satu jam sebelum kami meninggalkan Kalaikhum. Â Kali ini Mas Agus dan Maya juga ikut. Â Pertama tama kami kembali jalan ke arah mulut sungai dengan proyek pintu air. Â
Ketika kembali kami sempat melihat beberapa anak lelaki berusia sekitar 10 tahun yang sedang main bola. Asyiknya kami juga diajak ikut main. Bahkan Maya sejenak asyik ikut menendang bola.
Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju jalan utama Kota Kalaikhum.