Pagi baru menjelang di Kalaikhumb. Â Homestay tempat tinggal kami kebetulan terletak di tepi sungai dengan air yang sangat deras sehingga suaranya terdengar membahana. Tadinya saya sempat mengira bahwa ini adalah sungai Panj yang merupakan perbatasan dengan Afghanistan, tetapi setelah diperhatikan lagi, seberang sungainya pun masih wilayah Tajikistan. Â Jadi sungai ini sudah pasti bukan sungai Panj.
Untuk membuktikan hal ini, sebelum sarapan pagi saya dan Mbak Retha memutuskan untuk jalan -jalan sekedar melihat-lihat kota Kalaikhum di sekitar homestay.
Keluar dari gang kami belok kiri dan berada di atas jembatan dengan hiasan bendera Tajikistan. Di sini kita bisa melihat sungai dengan air yang jernih dan mengalir deras. Â Setelah berjalan lebih jauh barulah saya tahu bahwa sungai ini adalah salah satu anak sungai Panj yang bernama Obikhumbou.
Tepat di ujung jembatan kita bisa belok kiri atau kanan. Jalannya sendiri simpang tiga dan di sini ada sebuah monumen yang cantik dengan tulisan aksara krl di atasnya "Darvos."
 Di bawahnya ada tiga buah reling berisi tiga patung perunggu sosok yang memegang alat musik tradisional.  Setiap patung dilengkapi nama dengan  aksara Kiril yaitu, Akasayrif Chura, Borbad dan Abdulloh Nasri. Â
Mula mula saya memutuskan belok ke kiri dan berjalan menyusuri sungai dan akhirnya ketemu dengan sungai yang besar yaitu sungai  Panj. Tampak banyak alat besar di mulut anak sungai ini seperti sedang membangun pintu air.
Akhirnya saya kembali dan berjalan ke arah yang berlawanan. Di dekat monumen yang pertama ada tulisan besar dengan tulisan aksar Kiril Tojikiston Ba Pesh. Tulisan ini banyak dijumpai di seantero negri ini dan bermakna  Tajikistan Maju.