Sebagai pengelana yang sudah mengembara ke banyak kota di pelosok dunia, tentunya pengalaman bersama dia maskapai dari negara tetangga ini sudah cukup banyak.
Bersama SQ (Singapore Airlines) misalnya saya sudah terbang ke puluhan kota di 5 benua dan mencoba berbagai kelas dari ekonomi hingga First class. Tentunya menjadi anggota Krisflyer sampai  tier PPS . Â
Sementara dengan Malaysia Airlines (MH) pun sudah cukup sering terbang terutama jika ke Malaysia seperti Kuala Lumour dan Penang serta beberapa kota di Oceania seperti Auckland. Â Tentunya tidak lupa menjadi ahli atau anggota Enrich.
Untuk itu mari sejenak kita simak kilasan sejarah dua maskapai yang lumayan legendaris dari kawasan Asia Tenggara ini.
Singapore Airlines (SIA) dan Malaysia Airlines (MAS) adalah dua maskapai penerbangan yang awalnya berbagi sejarah yang sama. Namun, setelah perpisahan pada 1972, keduanya menempuh jalur yang sangat berbeda.Â
Singapore Airlines menjadi pelopor layanan premium dan global, sementara Malaysia Airlines menghadapi tantangan besar, termasuk kesulitan keuangan dan tragedi yang menghantam reputasi maskapai.
Awal Mula: Malayan Airways Limited (MAL)
Malayan Airways Limited (MAL), cikal bakal kedua maskapai, didirikan pada 1947. Maskapai ini melayani rute regional di Malaya dan Singapura.Â
Seiring waktu, MAL berubah menjadi Malaysia-Singapore Airlines (MSA) pada 1963, mencerminkan hubungan erat kedua negara dalam Federasi Malaysia.
Namun, perbedaan visi antara Malaysia dan Singapura menyebabkan pembubaran MSA pada 1972. Singapore Airlines mengarahkan fokusnya ke pasar internasional, sementara Malaysia Airlines melayani rute domestik dan regional, dengan beberapa ambisi ke pasar global.
Singapore Airlines: Pionir Layanan Premium
Singapore Airlines dengan cepat menjadi salah satu maskapai terbaik di dunia. Keberhasilannya didukung oleh manajemen profesional, inovasi, dan dukungan pemerintah Singapura.
1.Pelopor Airbus A380
Pada 2007, SIA menjadi maskapai pertama di dunia yang mengoperasikan Airbus A380. Pesawat ini menghadirkan layanan inovatif, termasuk suite pribadi untuk penumpang kelas satu. Selain itu, anak perusahaan SIA, yaitu SIA Engineering Company (SIAEC), juga menjadi perusahaan pertama yang memelihara A380, menunjukkan keunggulan teknis Singapura dalam industri penerbangan.
2.Tragedi SQ006
Pada tahun 2000, penerbangan SQ006 mengalami kecelakaan di Bandara Taoyuan, Taipei. Kesalahan dalam memilih landasan pacu menyebabkan pesawat Boeing 747-400 menabrak peralatan konstruksi, menewaskan 83 dari 179 penumpang. Meskipun tragedi ini sempat mengguncang reputasi maskapai, SIA berhasil pulih dengan meningkatkan standar keselamatan dan layanan.
Singapore Airlines yang sering hadir dengan layanan yang unik dan berkesan termasuk memberikan sertifikat kepada penumpang seperti ketika saya terbang nonstop dari Singapore ke Los Angeles pada 1004 menggunakan pesawat Airbus 340-500 sebagai penerbangan komersial paling jauh pada saat itu.Â
Malaysia Airlines: Simbol Nasional yang Berjuang
Sebagai maskapai nasional, Malaysia Airlines menghubungkan berbagai wilayah domestik dan regional, sekaligus melayani rute internasional. Namun, perjalanan maskapai ini dipenuhi dengan tantangan, termasuk kesulitan keuangan, persaingan ketat, dan tragedi besar.
1.Rute Tidak Efisien
Malaysia Airlines pernah menjadi satu-satunya maskapai Asia yang terbang ke Amerika Selatan, khususnya Buenos Aires, Argentina, melalui Johannesburg. Meskipun langkah ini menunjukkan ambisi global MAS, rute ini dianggap tidak efisien secara finansial karena permintaan penumpang yang rendah. Operasi ke Amerika Selatan akhirnya dihentikan, mencerminkan kesulitan MAS dalam mempertahankan rute jarak jauh yang tidak menguntungkan.
2.Tragedi Ganda pada 2014
Tahun 2014 menjadi titik terendah dalam sejarah Malaysia Airlines:
*MH370: Hilangnya pesawat dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing menjadi salah satu misteri terbesar dalam sejarah penerbangan. Hingga kini, nasib pesawat dan penumpangnya masih belum diketahui.
*MH17: Pesawat Malaysia Airlines ditembak jatuh di wilayah konflik Ukraina, menewaskan semua 298 penumpang dan awak. Insiden ini memperlihatkan risiko geopolitik dalam penerbangan komersial.
Tragedi ini tidak hanya menghancurkan reputasi MAS tetapi juga memberikan tekanan finansial yang luar biasa. Pemerintah Malaysia akhirnya melakukan restrukturisasi besar-besaran untuk menyelamatkan maskapai dari kebangkrutan.
Perbandingan: SIA vs MAS
1.Fokus Operasional
*Singapore Airlines fokus pada layanan premium dan rute internasional dengan profitabilitas tinggi.
*Malaysia Airlines berupaya menjadi simbol nasional dengan melayani rute domestik dan regional, tetapi sering kali kesulitan mempertahankan pasar internasional.
2.Manajemen dan Dukungan Pemerintah
*SIA mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah Singapura untuk menjadi pemain global.
*MAS sering kali mengalami intervensi politik yang menghambat efisiensi operasionalnya.
3.Inovasi vs Krisis
*SIA dikenal sebagai pelopor inovasi di industri penerbangan, seperti pengenalan Airbus A380 dan layanan kelas dunia.
*MAS menghadapi banyak kesulitan, termasuk manajemen yang tidak stabil dan dua tragedi besar pada 2014.
Pelajaran dari Sejarah
1.Keberlanjutan Operasional
SIA menunjukkan bahwa fokus pada rute yang menguntungkan dan layanan berkualitas tinggi adalah kunci untuk bertahan di industri yang sangat kompetitif. Sebaliknya, langkah MAS untuk membuka rute ke Amerika Selatan tanpa mempertimbangkan permintaan pasar menunjukkan pentingnya analisis bisnis yang mendalam.
2.Respon terhadap Krisis
Setelah tragedi SQ006, SIA berhasil memulihkan kepercayaan publik dengan meningkatkan standar keselamatan. Sebaliknya, MAS membutuhkan waktu lama untuk pulih dari dampak tragedi MH370 dan MH17.
3.Dukungan Strategis Pemerintah
Pemerintah Singapura memberikan dukungan yang konsisten untuk menjadikan SIA sebagai salah satu pilar ekonomi nasional. Di sisi lain, MAS sering kali menjadi korban keputusan strategis yang tidak konsisten dan intervensi politik.
Penutup: Dua Maskapai dengan Nasib Berbeda
Singapore Airlines dan Malaysia Airlines adalah contoh menarik bagaimana sejarah bersama dapat menghasilkan hasil yang sangat berbeda. SIA menjadi maskapai global dengan reputasi premium, sementara MAS berjuang untuk bertahan di tengah tantangan operasional dan reputasi.
Kisah kedua maskapai ini mengajarkan bahwa keberhasilan dalam industri penerbangan membutuhkan visi yang jelas, manajemen yang efisien, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan. Meskipun MAS menghadapi masa depan yang sulit, sejarahnya tetap menjadi bagian penting dari perjalanan industri penerbangan Asia Tenggara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H