Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menikmati Kazan Kabob di Lantai 17 Hotel Uzbekistan di Tashkent

14 Oktober 2024   22:17 Diperbarui: 14 Oktober 2024   22:19 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Memasuki restoran, ruangan yang agak temaram menyambut dan terlihat deretan meja kursi yang kebanyakan kosong. Hanya asa satu meja terisi dua orang tamu yang sedang duduk menikmati makan malam.

Ruangan ini memiliki dinding dan tiang-tiang warna hijau muda yang cerah dengan langit langit warna putih. Kursinya pun berwarna putih dengan meja yang ditutup taplak warna putih. Singkatnya warna hijau putih sangat dominan di ruangan ini.

 Life Music: dokpri
 Life Music: dokpri


Alunan musik tradisional Uzbek sedang mengalun mengiringi  suara penyanyi lelaki di pojok ruangan.  Laginya cukup enak didengar walau saya tidak mengerti maknanya.

Saya duduk di salah satu meja di dekat jendela kaca dan pemandangan kota Tashkent di waktu malam langsung terbentang.  Amir Temur Xiyoboni yang lebar dan Amir TinurbSquare tampak sabgat indah dengan lampu -lampu germerlapan.

Pemandangan Tashkent : dokpri
Pemandangan Tashkent : dokpri

Tidak lama seorang seorang pramusaji mendekati sambil membawa dua menu.  Lelaki yang sudah berusia sekitar 55 tahun ini tanpa melayani dengan dingin. Mirip gaya Rusia, agak berbeda dengan kebanyakan orang Uzbek yang ramah. Mungkin sudah agak lelah karena hari sudah malam atau memang merupakan pramusaji dari era Soviet?

Dua buku menu dengan cover warna coklat tua, yang satu International cuisine dan yang lain nasional
 cuisine.

Pada menu nasional berderet kuliner Uzbek yang sudah saya kenal seperti Plov, samsa, lagman, manti dan sashlik. Karena  siang tadi saya sudah makan Plov dan samsa di sebuah resto di dekat stasiun Bodomzor, akhirnya  saya memesan makanan tradisional Uzbek yaitu Kazan  Kabob  yang penampilannya mirip  steak  daging. Untuk minum saya hanya memesan air mineral saja walau banyak pilihan anggur, teh atau kopi.

Menunggu sekitar setengah jam sambil mendengarkan lagu lagu yang cukup mengasyikkan.  Ketika pesanan saya muncul, terbayar porsinya tidak terlalu besar, hanya dua potong daging lengkap dengan tulang, dua potong kentang, dua iris tomat dan sedikit sayuran.   Namun rasanya tetap lezat dan nikmat, dagingnya  empuk dengan bumbu khas Uzbek yang sangat menggoda selera, apalagi bila perut sudah keroncongan.

Kazan Kabob  dengan daging yang memiliki tekstur yang lembut dan juicy.  Bumbu khas Uzbek dengan ramuan rempah yang kaya terdiri dari jintan, ketumbar dan bawang menghasilkan rasa gurih sedikit perasa dengan aroma wangi yang khas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun