1. Rekonsiliasi Nasional
Untuk menyelesaikan dampak jangka panjang dari peristiwa G30S/PKI, diperlukan upaya rekonsiliasi yang melibatkan berbagai kelompok masyarakat.
Proses dialog yang terbuka dan jujur tentang masa lalu dapat membantu menyembuhkan luka sejarah dan mencegah konflik masa depan. Dalam proses ini perlu adanya empati dan hati nurani yang saling terbuka dengan menempatkan diri di pihak lain dan berusaha merasakan seandainya kita menjadi mereka.
Sebuah komisi independen bisa dibentuk untuk mengungkap fakta-fakta terkait peristiwa tersebut, serta untuk memberikan pengakuan resmi kepada para korban. Proses seperti ini pernah diterapkan di negara-negara seperti Afrika Selatan dan Timor Leste.
2. Penelitian Sejarah yang Lebih Terbuka
Pembukaan arsip dan dokumen: Agar dapat mempelajari apa yang sebenarnya terjadi pada G30S, sangat penting bagi pemerintah untuk membuka akses terhadap arsip-arsip sejarah terkait. Ini dapat membantu mengungkap fakta yang lebih mendalam dan mengakhiri spekulasi atau teori konspirasi yang beredar.
Penelitian independen: Universitas dan sejarawan independen perlu didorong untuk melakukan penelitian yang objektif tentang peristiwa ini. Ini penting untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif dan adil tentang apa yang terjadi dan siapa saja yang terlibat.
Hal ini penting untuk mencegah tuduhan dan kontroversi yang terus timbul di masyarakat serta tidak terjadi pembelokan sejarah. Â
Ini juga penting agar semua pihak ikhlas seandainya kebenaran itu tidak seperti yang dipercaya oleh diri atau kelompoknya.
3. Melihat sejarah dari Banyak Sisi
Sejarah tentang peristiwa  G30S/PKI  harus dipaparkan  dengan cara yang lebih berimbang dan berdasarkan bukti-bukti sejarah lebih valid.