Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Portuguese Egg Tart dan Matcha Makau di Reruntuhan Santo Paulus

29 September 2024   14:36 Diperbarui: 29 September 2024   20:27 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami mampir dan membeli es krim berbentuk kerucut warna hijau muda dengan harga 40 Pataka. Ah lumayan segar dan nikmat. Untuk menikmatinya bisa sambil menumpang duduk di toko di depannya yang kebetulan kosong.

Es krim matcha di Kota Tua Makau ini pun menjadi daya tarik kuliner yang menyegarkan bagi para wisatawan. Rasanya segar dan khas dengan rasa teh hijau yang dari Jepang. Boleh dibilang bahwa es krim ini menawarkan kombinasi sempurna antara kelembutan dan cita rasa pahit-manis. 

Menikmati es krim ini bagaikan menemukan oasis di tengah-tengah hiruk-pikuk jalanan sempit Kota Tua Makau. Benar-benar menjadi jajanan penyelamat di tengah panas nya kota Makau. 

Singkat kata, selain menyegarkan, es krim matcha ini juga mencerminkan perpaduan budaya, mengingat pengaruh Jepang yang hadir di Makau, kota yang dikenal dengan keanekaragaman kulinernya.

Perjalanan dilanjut untuk menuju ke Senado Square. Di sini, jalanan berbatu nan sempit yang dipenuhi oleh bangunan-bangunan kolonial bergaya Eropa membuat kami merasa seakan melakukan perjalanan melintasi waktu, mengenang jejak sejarah kolonial yang masih terasa hingga hari ini. 

Sekitar 10 menit berjalan santai, kami tiba di Largo do Senado. Alun-alun kota tua Makau yang juga selalu memanggil untuk disambangi. Senado Square, atau Largo do Senado, merupakan tempat bersejarah di pusat Kota Tua Makau. Lapangan ini dikelilingi oleh bangunan kolonial bergaya Portugis, yang mencerminkan warisan budaya Eropa di daratan Tiongkok.

Ciri paling menarik yang ada di  Senado Square adalah jalan berbatu dengan pola gelombang hitam-putih yang khas, menciptakan atmosfer Semenanjung Iberia yang klasik. Di sekitar alun-alun, terdapat beberapa bangunan bersejarah yang memukau, seperti Leal Senado, gedung pemerintahan kolonial yang elegan, dan Gereja St. Dominic, gereja kuno yang menampilkan perpaduan arsitektur Barat dan Timur.

Gedung-gedung di sekitar Senado Square menampilkan fasad warna-warni dan balkon-balkon besi tempa, menambah kesan artistik. Selain menjadi pusat sejarah dan budaya, Senado Square juga dipenuhi dengan toko-toko, kafe, dan restoran, menjadikannya tempat ideal untuk bersantai sambil menikmati suasana Makau yang unik. Tempat ini adalah pusat keramaian dan titik awal yang sempurna untuk menjelajahi pesona Kota Tua Makau. 

Perjalanan di Kota tua Makau diakhir di depan Kantor Pos Makau yang juga tidak kalah cantik. Dari sini kami segera menunggu taksi untuk kembali ke hotel. Siang ini juga kami akan melanjutkan perjalanan untuk menuju Zhuhai. Kota perbatasan di Provinsi Guangdong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun