Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Asyiknya Tur di Makau dengan Pemandu Berbahasa Jawa

18 Agustus 2024   08:59 Diperbarui: 18 Agustus 2024   09:00 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa Portugis di Makau: Dokpri

Terminal di Makau: Dokpri
Terminal di Makau: Dokpri

Di terminal kedatangan kami sempat mencari apakah ada shuttle bus gratis ke hotel sebagai mana banyak tersedia di Pelabuhan ferry.  Namun ternyata tidak tersedia dan ada onformasi bahwa kami dapat naik bus 102X dengan ongkos 6 Pataca yang bisa juga menggunakan Hong Kong Dollar.  Kami berjalan menuju terminal bus dengan santai.

Tiba-tiba saja seorang lelaki berusia empat puluh tahunan langsung menegur dan menanyakan ke mana tujuan kami. Uniknya lelaki itu tidak menegur dengan bahasa Inggris, Mandarin, atau bahasa Kanton, melainkan langsung dengan bahasa Jawa. Mungkin karena mendengar kami berbicara dalam bahasa Indonesia.

Dia mengaku memiliki kendaraan mini bus mirip Alphard yang ditunjukkan fotonya kepada kami dan siap mengantar ke hotel, menitipkan koper dan bagasi dan langsung mengantar ke berbagai tempat wisata di Makau baik Leal Senado, Ruins of St. Paul serta ke Pulau Taipa dengan ongkos 400 HKD per orang sampai sore atau malam hari.  Karena kami menolak dia bahkan langsung memberikan diskon hingga harga 1200 Hong Kong Dollar saja.

Bahasa Portugis di Makau: Dokpri
Bahasa Portugis di Makau: Dokpri

Percakapan dalam bahasa Jawa ini cukup menarik, karena walau saya menjawab dengan campuran bahasa Jawa, Indonesia dan Inggris, lelaki itu terus berbahasa Jawa dengan kami. Bahasa Jawa nya pun cukup lancar walau kalau melihat penampilannya tidak berbeda dengan orang Hong Kong atau Makau. 

Walau kami menolak dengan halus dengan alasan masih lelah dan ingin beristirahat dulu saja, dia tetap gigih menawarkan jasanya dengan alasan bahwa kami tidak akan dapat cek ini di hotel sebelum jam 3 sore, sementara waktu baru menunjukkan sekitar pukul 9 pagi. Jadi lebih baik menitipkan bagasi d hotel dan ikut tur keliling Makau bersama kendaraannya. Dijamin santai dan aman, demikian kira-kira lelaki itu membujuk sambil tersenyum manis.

Namun, karena merasa penawarannya masih terlalu mahal, dan kami dapat pergi sendiri ke tempat-tempat tersebut dengan naik bus atau taksi dengan ongkos yang jauh lebih murah, saya tetap menolak tawarannya sambil dengan mantap terus melangkah menuju ke antrean bus.

Akhirnya lelaki itu pun menyerah dan meninggalkan kami naik bus menuju hotel.   Sebuah pengalaman yang menarik dalam menit-menit pertama kedatangan kami di Makau yang langsung disambut lelaki berbahasa Jawa. 

Dalam suatu perjalanan, terkadang kita menemukan hal yang tidak disangka-sangka. Menemukan orang yang lancar berbahasa Jawa di Makau mengingatkan saya akan Kampung Bali di Hainan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun