Lalu Bagaimana pada ketinggian lebih dari 25 ribu kaki?Â
Pada Bina Kelas ini juga dipaparkan gejala-gejala hipoksia yang sifatnya bisa subyektif alias individual antara lain sesak napas, nyeri kepala, pusing, lemas, mengantuk, euforia, kesemutan, hingga mati rasa, penglihatan kabur dan juga obyektif atau umum seperti meningkatnya jumlah maupun kedalaman pernapasan, sianosis (atau membiru), meningkatnya denyut jantung, gangguan koordinasi, hingga hilangnya kesadaran.
Karena sangat penting bagi penerbang untuk dapat mengenal gejala-gejala ini dan Bagaimana cara mengatasinya.
Juga diperkenalkan dengan istilah Disbarisme yang merupakan gejala akibat perubahan tekanan pada tubuh yang salah satunya diakibatkan oleh gas yang terjebak di dalam tubuh.
Hal yang sering kita alami adalah sakitnya telinga ketika pesawat sedang turun atau siap mendarat.
Setelah bina kelas, para peserta turun ke lantai dasar tempat HPO atau Hypobaric and Rapid Decompression Chamber. Ruangan ini merupakan salah satu fasilitas milik Lakespra buatan Austria yang didapat sejak 2019.
Ruangan ini bentuknya mirip dengan kabin pesawat udara lengkap dengan jendela dan alat monitor berupa instrumen yang menunjukkan altitude atau ketinggian, juga tekanan udara, temperatur serta Vertical Rate of Climb/descent yang menunjukan kecepatan naik turunnya pesawat.
Tentunya semuanya berupa simulasi dengan cara kompresi atau dekompresi tekanan di dalam kabin.