Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Di Sini, Calon Astronot Pertama Indonesia Pernah Singgah

25 Juli 2024   10:45 Diperbarui: 29 Juli 2024   13:05 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu Bagaimana pada ketinggian lebih dari 25 ribu kaki? 

Bina Kelas: Dokpri
Bina Kelas: Dokpri

Pada Bina Kelas ini juga dipaparkan gejala-gejala hipoksia yang sifatnya bisa subyektif alias individual antara lain sesak napas, nyeri kepala, pusing, lemas, mengantuk, euforia, kesemutan, hingga mati rasa, penglihatan kabur dan juga obyektif atau umum seperti meningkatnya jumlah maupun kedalaman pernapasan, sianosis (atau membiru), meningkatnya denyut jantung, gangguan koordinasi, hingga hilangnya kesadaran.

Karena sangat penting bagi penerbang untuk dapat mengenal gejala-gejala ini dan Bagaimana cara mengatasinya.

Juga diperkenalkan dengan istilah Disbarisme yang merupakan gejala akibat perubahan tekanan pada tubuh yang salah satunya diakibatkan oleh gas yang terjebak di dalam tubuh.

Hal yang sering kita alami adalah sakitnya telinga ketika pesawat sedang turun atau siap mendarat.

Suasana sebelum bina kelas: Dokpri
Suasana sebelum bina kelas: Dokpri

Setelah bina kelas, para peserta turun ke lantai dasar tempat HPO atau Hypobaric and Rapid Decompression Chamber. Ruangan ini merupakan salah satu fasilitas milik Lakespra buatan Austria yang didapat sejak 2019.

Ruangan ini bentuknya mirip dengan kabin pesawat udara lengkap dengan jendela dan alat monitor berupa instrumen yang menunjukkan altitude atau ketinggian, juga tekanan udara, temperatur serta Vertical Rate of Climb/descent yang menunjukan kecepatan naik turunnya pesawat.

Tentunya semuanya berupa simulasi dengan cara kompresi atau dekompresi tekanan di dalam kabin.

Monitor Hipobarik: Dokpri
Monitor Hipobarik: Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun