Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Masih Ada Lenin di Khujand

28 Juni 2024   20:41 Diperbarui: 28 Juni 2024   21:15 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ini adalah hari  terakhir  perjalanan kami setelah hampir  10 hari di Tajikistan.  Kota Khojand merupakan kota kuno yang cukup menarik dan bersejarah.

Sebelum meninggalkan Tajikistan dan kembali menuju Uzbekistan, ada beberapa tempat yang menarik di Khojand. Salah satunya adalah Patung Ismail Somoni yang ada di pusat kota Khojand. walau tidak semegah yang ada di Dushanbe, patung ini tampak berwibawa dan seakan-akan memberi pesan bahwa aku adalah raja di raja yang pernah berkuasa di kawasan Asia Tengah ini lebih dari satu milenia lalu.

Di dekat lapangan yang luas ada fasilitas olah raga berupa Maydoni Tenis alias Lapangan tenis dan juga kolam renang. Juga ada kereta gantung yang menjadi salah satu daya tarik wisata si Khojand.  

 dokpri
 dokpri

Yang menarik dari patung ini adalah biasanya berupa mosaik dengan hiasan khas Tajikistan berupa tajuk atau mahkota dengan hiasan bintang tujuh berwarna kuning emas dengan latar belakang bendera Tajikistan tri warna merah putih hijau.


Dari Somoni yang mewakili masa lalu yang jauh, perjalanan berlanjut mengunjungi Patung Lenin, yang merepresentasikan masa lampau Tajikistan yang belum terlalu jauh, ketika negeri ini masih bernaung di bawah panji-panji Uni Soviet.

Patung ini letak agak sedikit tersembunyi walau terlihat dari jauh. Melewati jalan-jalan yang agak sempit, kamu tiba di lapangan luas. Ada sebuah kendaraan atau mobil tuan besar yang dijadikan tempat tinggal.  Seorang babushka berkerudung menyambut dan bertanya dalam bahasa Rusia asal kami.

dokpri
dokpri

Kami dari Indonesia, jawab saya dan kemudian percaloan bercampur dalam bahasa Tajik, Uzbek dan Rusia setelah Mas Agus dan teman-teman ikut bergabung.  Ternyata perempuan berusia sekitar enam puluh tahunan ini memang bertugas menjaga taman dengan Patung Lenin ini. Dan mobil tua  sekaligus tempat tinggal nya ini juga berfungsi sebagai atau kantin.

Selesai berfoto dengan perempuan tadi, saya mulai melihat-lihat kawasan patung dengan taman peninggalan zaman Soviet ini.  

Di tengah taman, Lenin berdiri gagah dengan jubahnya yang khas. Paras wajah dengan model rambut dan keningnya yang khas masih tampak berwibawa.  Pada pedestal patung tertulis dalam aksara kiril B. i Lenin atau Vladimir Ilich Lenin.   Lambang paku arit yang mendirikan simbol komunisme tampak melengkapi patung ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun