Menurut Aza status Sulaiman Too tersebut terus abadi seiring dengan perubahan status keagamaan masyarakat dari era dahulu hingga kini. Baik ketika status madya arakan masih mengubur berbagai kepercayaan tradisional, hingga zoroaster, dan Islam masa kini. Hanya nama tempat tersebut yang berubah. Dan nama Sulaiman sendiri baru kemudian disandang ketika masyarakat kota Osh menganut Islam dan dianggap sebagai tempat suci dengan adanya kuil nabi Sulaiman. Â
Kendaraan  tiba di tempat parkir di kaki bukit dan dari sini kita bisa berfoto dengan latar belakang puncak puncak Gunung Sulaiman. Â
Kemudian dengan mendaki jalan beraspal sekuat c setengah kilo meter kita akan sampai ke pintu masuk menuju tempat ziarah di kota Osh yang juga dianggap sebagai titik tengah jalan sutra yang menghubungkan Timur jauh dengan Eropa.
Sepanjang perjalanan kita dapat menyaksikan keindahan pemandangan kota Osh di bawah dimana salah satunya terdapat Gate of Fire atau Pintu Gerbang Api. Â Pintu gerbang api ijindibangun untuk memperingati Kuil Api yang dibangun oleh masyarakat zoroaster. Â Selain itu juga ada Gerbang Air dan Gerbang Angin.
Kami kemudian mendaki menuju pintu masuk Sulaiman Too dimana ada sebuah museum dan juga anak tangga menuju puncak. Â Sebagian memilin masuk ke museum yang terlemah di dalam gua dan sebagian memilih untuk naik ke pubcaj gunung dengan menaiki ratusan anak tangga. Saya termasuk yang memilih naik ke puncak gunung.
Ternyata asyik juga naik ke Gunung Sulaiman sekaligus berziarah. Dalam perjalanan kota bisa melihat masjid Sulaiman Too yang ada di bawah dan juga ada sebuah kompleks pemakaman. Â Walau mula mula anak tangga lebih banyak mendatar namun kemudian mulai memanjakan ketika di atas terdapat sebuah monumen berbentuk masjid kecil dengan penanda sebuah tiang dengan bendera Kyrgyzstan di atasnya yang berkibar gagah diterpa hembusan angin.
Masjid kecil ini ternyata adalah  masjid yang dibangun sebagai tempat suci oleh Babur yang merupakan raja pertama dinasti Moghul yang berkuasa di India.
Sepanjang perjalanan dan juga di atas bukit kami sempat berinteraksi dengan peziarah lokal Kyrgyzstan baik tua atau muda yang berziarah sendirian atau bersama keluarga. Kami juga sempat berfoto bersama beberapa kakek yang mengenakan topi tradisional Kyrgyz yang disebut Kalpak  dan juga anak-anak yang cantik dan lucu.  Bercengkerama dengan berbagai keluarga yang terdiri dari berbagai generasi yang sangat ramah dan bersahabat.
Di atas bukit di dekat bendera juga ada mahasiswi dan pelajar yang bahkan cukup fasih berbahasa Inggris sehingga kita bisa  berfoto bersama. Â
Di puncak gunung ini juga terdapat tempat suci yang dipercaya dapat memberikan keturunan bagi perempuan yang sudah untuk hamil.
Bagi yang hobi fotografi, pemandangan cantik dari atas gunung Sulaiman ini juga dapat dijadikan spot  foto yang menarik. Â