Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kisah Ummu Kulsum di Perbatasan Uzbekistan Kyrgystan

18 Juni 2024   22:59 Diperbarui: 18 Juni 2024   23:00 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata proses imigrasi perempuan ini cukup lama karena petugas mengajukan cukup banyak pertanyaan sebelum akhirnya memotret bayi perempuan itu yang kemudian dibiarkan berjalan melewati garis batas dan diikuti oleh kakaknya. Wah saya semoga khawatir kalau Ummi Kulsum diculik orang lain ketika sang ibu masih berada di belakang loket imigrasi.  

Akhirnya saya dan teman teman berhasil keluar imigrasi Uzbekistan dan berjalan menuju antrian imigrasi untuk masuk Kyrgystan.  Di sinilah drama mulai terjadi.

Di lorong ini antrean berjubel dan tampaknya tidak ada aturan yang pasti.  Banyak sekali ibu -ibu membawa anak kecil, dan lansia yang melewati antrean alias menerobos dengan sedikit memaksa. Yang lebih membuat banyak orang resah adalah antrean sama sekali tidak bergerak dalam waktu yang cukup lama.  

Bila pada awalnya kamu membiarkan ibu ibu yang membawa anak kecil atau para babishka alias nenek-nenek menyerobot antrean. Namun hal ini tidak dapat dilakukan secara terus menerus karena ketika ini dan anak tau bayi diberi lewat maka satu rombongan orang akan ikut menyerobot tidak memandang usia, baik anak muda.lelaki maupun perempuan.  Ada beberapa kali hal ini terjadi dan kami masih tetap tidak tahu kapan akan sampai di loket imigrasi.

Akhirnya kami mencoba menghalangi serobot an ibu ini dan nenek -nenek itu dengan membuat barikade walau mereka pun tidak kenal menyerah untuk terus maju. Singkatnya antrean di perbatasan Uzbekistan Kyrgyzstan ini telah berubah menjadi front perang yang cukup seru.

Setelah jampi 1 jam lebih antre, baru kemudian kami dapat bergerak masuk menuju antraaj di depan loket. Walau pun begitu sama sekali tidak anda aturan yang jelas dan yang berani atau kuat tetapi menang untuk duluan dilayani.

Walau saya dan sebagian besar anggota rombongan telah melewati loket, ternyata masih ada beberapa anggota yang tertinggal di belakang dan kami masih harus menunggu sekitar setengah jam lebih lagi untuk berkumpul di sisi Kyrgyzstan.

Welcome to Kyrgystan.  Di sini kita dapat menukar uang dengan mata uang Sok Kyrgystan dan kemudian melanjutkan perjalanan menuju tempat menginap di pusat kota Osh.

Perjalanan menembus batas si Asia Tengah antara Uzbekistan dan Kirgistan ini memberikan kami banyak pelajaran.  Bahasa banyak peristiwa yang menarik dan juga Ummi Kulsum atau Zamiyah yang lain dan ibu mereka yang melintas perbatasan setiap hari.  

Osh Juni 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun