Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Belajar Tidak Takut Mati di Museo Nacional de Colombia

7 Maret 2024   08:15 Diperbarui: 7 Maret 2024   09:59 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gedung yang sekarang menjadi museum nasional ini dukung bernama Panopticon dan dibangun pada era sekitar 1870 hingga awal abad 20 dan dirancang sebagai sebuah penjara.  Tidak mengherankan kalau sebagian besar bentuk interiornya masih menyisakan bentuk asli dengan ruang ruang sel penjara.  

Interior museum: dokpri
Interior museum: dokpri
Fungsinya sebagai penjara berhubungan erat dengan sejarah Kolombia yang penuh gejolak saat akhir abad 19 hingga awal abad 20, terutama saat terjadi Perang Seribu Hari pada 1899-1902.

Pada pertengahan abad ke 20, atau tepatnya 1948, barulah gedung ini digunakan sebagai Museum Nasional dan pda 1975 ditetapkan sebagai warisan sejarah atau monumen nasional.

Sangat  menarik sekali berkelana di dalam museum yang memiliki 3 lantai ini. Di lantai dasar saya Semit mengintip sebuah ruangan kecil yang menyimpan warisan benda-benda yang terbuat dari emas. Mirip dengan yang dipamerkan di Museo del Oro, mungkin versi mini.

Selain itu juga ada pameran bertajuk "Awera en Bakata' yang merupakan pameran karya perempuan dari suku asli yang bermukim di Kolombia yaitu suku Embera Chami.  Di sini dijelaskan jika kata "Awera," memiliki makna "El camino para ser mujer," atau jalan untuk menjadi perempuan sejati.

 Kematian: dokpri
 Kematian: dokpri
Sementara di lantai dua ada sebuah display tentang tata cara penguburan dan kematian sejak zaman dahulu hingga kini.  Ada yang menarik di sini yaitu pameran sebuah guci yang berisi Abu jenazah dari zaman prasejarah di Kolombia dengan tulisan berjudul Vida Eterna atau hidup abadi.

Di bawahnya ada tulisan obituario de una travesa desde el pasado, yang bermakna obituari: sebuah perjalanan dari masa lalu.  

Yang sangat berkesan adalah kutipan kata mutiara :  la muerte es algo que no debemos temer porque, mientras somos, la muerte no es, y cuando la muerte es, nosotros no somos.

Kematian adalah sesuatu yang tidak perlu kita takuti karena, ketika kita ada, kematian tidak ada, dan ketika kematian ada, kita tidak ada.

Kata kata mutiara ini dikutip dari seorang filsuf Yunani Epikurus (340-270 SM).

Lantai 3 : dokpri
Lantai 3 : dokpri
Sementara di lantai 3 kita bisa menyaksikan beberapa dislay di antara nya bertema La Rotunda, yang sejenak melihat seni dan budaya Kolombia, juga ada yang bertema Ser y Hacer atau Being and doing.Cukup banyak yang saya lihat selama sekitar 2 jam berada di museum ini. Namun yang sangat berkesan adalah kata-kata dari filsuf Yunani dari masa sebelum Masehi tersebut.
Saya kemudian keluar dari museum sesuai arah petunjuk dan sampai di toko suvenir dan kemudian mampir sejenak di sebuah cafe. Menikmati sepotong roti dan secangkir kopi Kolombia yang nikmat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun