Menurut Jay, salah seorang peserta festival yang juga pemeluk Hindu, kuil ini merupakan  meeting point berbagai aliran Hindu yang ada di Indonesia. Â
Kebetulan setiap Senin malam di kuil ini ada acara ibadah yang disebut bajan.
Ritualnya ternyata berupa nyanyian yang melantunkan syair dan  lagu pujian kepada dewa dan dewi tertentu.  Acara ini berlangsung sekitar satu jam, sementara kami berdiskusi dan tanya jawab dengan Jay mengenai dasar-dasar kepercayaan dan konsep dalam agama Hindu.
Berbeda dengan kebanyakan pendapatan orang banyak, agama Hindu yang mengenal banyak dewa dan dewi ini pun sesungguhnya hanya mengenal satu Tuhan. Namun tentu saja saja konsep agama Dharma seperti Hindu, Buddha dan agama-agama timur pada umumnya berbeda dengan konsep agama Samawi.
Swedia upacara bajan, para jemaah berbaris dan meminta semacam berkah dari pendeta dan setelah itu acara ramah tanah dimulai dimana kami disuguhkan makan malam vegetarian yang cukup lezat.
Uniknya lagi adalah kuil Shiva Mandhir ini letaknya berdampingan dan berbagi tembok dengan kelenteng Sathya Dharma yang tepat ada di sebelahnya sehingga menunjukkan toleransi beragama yang sangat kental.
Kunjungan singkat ke kuil Shiva Mandhir di Pluit ini memang hanya membuka sekelumit perkenalan akan agama Hindu. Namun tentunya lebih baik daripada sama sekali tidak mengenalnya. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H