Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bogotazo & La Violencia, Kerusuhan, Penjarahan, dan Pembunuhan versi Kolombia

22 Februari 2024   13:04 Diperbarui: 22 Februari 2024   13:09 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bangunan tua di Bogota: dokpri 

Nah di kaki lima jalan ini, Rafa bercerita tentang salah satu episode terkelam dalam sejarah Kolombia yang penuh dengan kekerasan dan kekacauan.  Yaitu tentang kejadian yang disebut dengan nama Bogotazo.

Peristiwa Bogotazo ini mengingatkan saya akan kejadian kerusuhan Mei 1998 di tanah air dalam konteks yang berbeda.  

Kejadian ini diawali dengan pembunuhan terhadap tokoh politik yang terkenal saat itu yaitu Jorge Elicer Gaitn.  Beliau adalah calon presiden yang sangat populis dan menjadi pujaan kaum pekerja dan rakyat miskin Kolombia.

Gaitan ditembak di depan kantornya oleh seorang pengangguran pada siang hari tanggal 9 April 1948.  Peristiwa ini kemudian menyulut kemarahan rakyat yang mengakibatkan kerusuhan dan penjarahan di seluruh kota.  Bogota pun membara, kerusuhan seharian hingga makam itu konon memakan korban sekitar 3000 jiwa dan ratusan atau ribuan bangunan sekolah, pertokoan, bank dan kantor pemerintahan hangus terbakar.

Ada banyak teori konspirasi tentang pembunuhan Gaitan, ada  yang bilang bahwa pemerintah berkuasa yang menjadi dalang, ada yang bilang CIA dan Amerika dan bahkan Kuba pun disebut-sebut karena Fidel Castro kebetulan sedang berada di Bogota untuk bertemu Gaitan.

Kaki Lima di Calle Real: dokpri 
Kaki Lima di Calle Real: dokpri 


Namun peristiwa kerusuhan dan penjarahan yang dikenang dengan nama Bogotazo itu tetap menjadi misteri hingga saat ini dan bahkan menjadi penyulit peristiwa lanjutan yang disebut dengan La Violencia, yaitu kekerasan, pembunuhan selama 10 tahun hingga tahun 1958 yang juga menjadi periode terkelam dalam sejarah negeri ini. Pada masa ini ratusan ribu orang tewas, sebagian lagi meninggalkan Kolombia ke negeri tetangga.

Pada masa La Violencia ini kekerasan merajalela dan pembunuhan lawan politik terjadi begitu saja. Para jurnalis, polisi, hakim dan bahkan politisi pun sering hidup dalam ketakutan karena bisa saja nyawa mereka melayang esok hari tanpa peringatan sebelumnya. Sementara ratusan ribu takut biasa pun turut menjadi korban.

Plazoleta de Rosario: dokpri 
Plazoleta de Rosario: dokpri 

Peristiwa Bogotazo dan La Violencia ini pun dapat kita baca kembali dalam salah satu lara penulis pemenang Nobel asal Kolombia, Gabriel Garcia Martinez dalam bukunya yang berjudul Vivir para Contarla.


Saya begitu terpukau oleh kisah Bogotazo dan La Violencia sehingga membayangkan kota Bogota dalam kobaran api walau kemudian jalan jalan kami berlanjut ke sebuah plaz0leta atau lapangan kecil di seberang Halte Transmilenio Museo del Oro.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun